ragam

Sorotan Khusus: Salah Langkah di Hari Pertama, Gen Z Dinilai Bisa Resah Cari Pekerjaan Baru

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:05 WIB
Ilustrasi keresahan Generasi Z saat memasuki dunia kerja. (cybertokoh)

Sulawesinetwork.com - Memasuki dunia kerja pertama kali kerap membuat canggung, terutama bagi Generasi Z (Gen Z) yang kini mulai mendominasi pasar tenaga kerja.

Laporan TIME edisi Juli 2025 menemukan, meski hadir dengan energi, kemampuan digital, dan nilai kuat, banyak Gen Z justru kesulitan menyesuaikan diri dengan budaya kerja.

“Gen Z hadir dengan energi, kemampuan digital, dan nilai yang kuat, namun seringkali minim pengalaman dalam menyesuaikan diri dengan budaya kerja,” tulis laporan tersebut.

Baca Juga: Danantara Indonesia dan GEM Bekerjasama untuk Pengembangan Proyek Hilirisasi Nikel

Proses orientasi (onboarding) disebut sebagai tahap krusial. Namun faktanya, banyak perusahaan masih menggunakan pola lama yang hanya fokus pada administrasi dan teknis.

TIME mencatat, hanya 12 persen karyawan yang menilai perusahaan mereka menjalankan onboarding dengan baik. Bahkan, hanya 29 persen pekerja yang merasa siap menjalani peran barunya usai orientasi.

Padahal riset menunjukkan, perusahaan dengan sistem onboarding yang baik mampu meningkatkan retensi, produktivitas, dan keterlibatan karyawan secara signifikan.

Baca Juga: Puan Maharani Dukung Rencana Beli Gas LPG 3 Kg Pakai NIK, DPR Pastikan Awasi

Bagi Gen Z, memulai pekerjaan tak bisa sekadar formalitas. Mereka ingin tahu bagaimana peran mereka berkontribusi pada tujuan besar perusahaan.

“Semakin jelas hubungan antara pekerjaan dengan visi organisasi, semakin tinggi pula keterlibatan mereka,” tulis TIME.

Salah satu strategi yang dinilai efektif adalah pre-boarding, yakni penyambutan sebelum hari pertama kerja. Contohnya, manajer bisa mengirim pesan video yang menjelaskan peran karyawan baru, gambaran minggu pertama, hingga perkenalan tim.

Baca Juga: Curhat Kepala BPS soal Warganet Indonesia yang Kerap Bicara Data di Medsos, namun Kurang Literasi

Langkah sederhana ini membuat karyawan merasa dihargai sejak awal. Paket sambutan kecil juga bisa jadi simbol keseriusan perusahaan dalam membangun hubungan jangka panjang dengan talenta muda.

Studi bahkan menunjukkan, karyawan yang merasa “disambut” sejak hari pertama memiliki rasa memiliki 3,5 kali lebih besar, sehingga lebih mungkin memberi kontribusi maksimal.

Halaman:

Tags

Terkini