Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman, dua tokoh di balik kesuksesan bisnis pusat data, masing-masing mengoleksi kekayaan Rp112 triliun dan Rp78,4 triliun.
Baca Juga: Inspiratif! Dedi Mulyadi Bagikan Bonus Rp25 Juta dari Hasil Ngonten untuk Paskibraka Gedung Sate
Ini menandakan bahwa transformasi digital bukan hanya tren, tapi juga peluang emas bagi pengusaha lokal untuk bersaing secara global.
Tak kalah menarik, industri kelapa sawit kembali menunjukkan tajinya.
Keluarga Karim, terdiri dari Bachtiar, Bahari, dan Burhan, berhasil masuk dalam daftar berkat konsistensinya dalam industri agribisnis.
Baca Juga: Terjerat Hukum: Lesti Kejora Dilaporkan Polisi Atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Kekayaan mereka berkisar antara Rp24 hingga Rp28,8 triliun, menegaskan bahwa komoditas alam Indonesia masih menjadi mesin penggerak ekonomi yang kuat.
Industri media dan hiburan juga menyumbang nama baru dalam daftar ini. Produser film kenamaan, Manoj Punjabi, mencatatkan kekayaan Rp22,4 triliun berkat dominasi rumah produksinya di industri perfilman Indonesia.
Sementara itu, Hary Tanoesoedibjo, dengan imperium media dan properti, masih bertahan dalam jajaran miliarder dengan kekayaan Rp17,6 triliun.
Baca Juga: Andi Amar Ma'ruf Sulaiman Gebrak Makassar: Pacu Jiwa Wirausaha Muda di Sektor Pertanian
Kehadiran para pengusaha senior seperti Theodore Rachmat, Mochtar Riady, dan Murdaya Poo menunjukkan bahwa usia bukan halangan untuk tetap menjadi pemain utama dalam dunia bisnis.
Di sisi lain, nama-nama lebih muda seperti Alexander Ramlie dan Wirastuty Fangiono menandai munculnya generasi baru yang siap melanjutkan estafet kekayaan nasional.
Melalui daftar ini, terlihat bahwa lanskap kekayaan di Indonesia semakin beragam. Tidak hanya didominasi sektor tradisional seperti batu bara dan kelapa sawit, tetapi juga mulai diramaikan oleh teknologi, media, dan hiburan.
Baca Juga: Andi Amar Ma'ruf Sulaiman Gebrak Makassar: Pacu Jiwa Wirausaha Muda di Sektor Pertanian
Dengan potensi pasar domestik yang besar dan koneksi global yang semakin kuat, bukan tidak mungkin jumlah miliarder Indonesia akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan.