Sulawesinetwork.com - Aki adalah komponen penting pada kendaraan bermotor, baik motor maupun mobil.
Fungsinya tidak hanya untuk menghidupkan mesin, tetapi juga menyediakan pasokan listrik untuk sistem lampu, klakson, dan perangkat elektronik lainnya. Tanpa aki yang optimal, performa kendaraan bisa terganggu.
Di pasaran, aki terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu aki kering dan aki basah. Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam konstruksi dan cara perawatannya.
Baca Juga: Wamendikti Saintek: Program MBG Bisa Jadi Sarana Belajar Matematika dan Bahasa Inggris
Aki Kering (Maintenance Free)
- Cairan: Menggunakan cairan elektrolit berbentuk gel yang tidak mudah menguap.
- Perawatan: Minim perawatan (maintenance free), sehingga tidak perlu menambah cairan secara berkala.
- Umur Pakai: Umumnya bertahan 1 hingga 2 tahun, tergantung pada penggunaan.
- Harga: Cenderung lebih mahal, contohnya aki kering Yuasa NS40ZL yang dijual sekitar Rp828 ribu.
Aki Basah
Baca Juga: Pabrik Mobil Listrik Neta Antisipasi Isu Kebangkrutan Induk dengan Jaminan Suku Cadang
- Cairan: Menggunakan cairan elektrolit yang mirip air dan perlu diperiksa secara rutin.
- Perawatan: Membutuhkan perawatan rutin, yaitu pengecekan dan penambahan cairan. Jika cairan kering, performa aki akan menurun.
- Harga: Lebih ekonomis, contohnya aki basah tipe NS60L yang dibanderol sekitar Rp651 ribu.
Memilih jenis aki yang tepat sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, anggaran, dan kesediaan untuk merawat.
Aki kering menawarkan kepraktisan karena minim perawatan, sementara aki basah lebih ekonomis namun membutuhkan perhatian ekstra. (*)