Akan tetapi, Amerika Serikat dinilai belum sepenuhnya siap memanfaatkan momentum ini karena kebijakan luar negeri yang lebih tertutup dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Lowy Institute, peningkatan beban pembayaran utang telah mengalihkan sumber daya negara-negara berkembang dari sektor vital seperti kesehatan, pendidikan, hingga pengentasan kemiskinan.
Baca Juga: Kunjungi Pulau Gag, Bahlil Disambut Permintaan Warga: Tambang Nikel Tetap Beroperasi
Kini, tekanan internasional meningkat agar China berkompromi dalam merestrukturisasi utang demi stabilitas ekonomi global dan kemitraan jangka panjang yang lebih sehat.***