Akhirnya Effendi Simbolon Minta Maaf ke TNI

photo author
- Rabu, 14 September 2022 | 18:05 WIB
Effendi Simbolon minta maaf ke TNI (Youtube DPR RI)
Effendi Simbolon minta maaf ke TNI (Youtube DPR RI)

SULAWESI NETWORK - Buntut perkataannya dalam Rapat Kerja (Raker) Bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada 5 September 2022, akhirnya anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan permintaan maaf ke TNI.

Sebelumnnya, Effendi Simbolon mendapat kecaman hingga dari prajurit TNI karena memberikan pernyataan TNI seperti gerombolan saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022.

Dalam Raker tersebut Effendi juga menyoroti Kasad Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak hadir dalam rapat dan menyampaikan ada isu disharmoni di tubuh TNI.

"Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, menyakiti, dan membuat tidak nyaman," kata Effendi saat menggelar konferensi pers dikutip dari Antara, Rabu 14 September 2022.

Permohonan maaf dari Effendi Simbolon juga ditujukan kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas maupun yang sudah purnatugas.

"Kepada Panglima TNI saya mohon maaf, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat saya mohon maaf dan Kepala Staf Angkatan Laut, serta Kepala Staf Angkatan Udara yang juga mungkin merasa kurang nyaman," ucapnya.

Meseki begitu, Effendi sempat menjelaskan tentang pembahasan isu-isu aktual di dalam raker.

Dalam Raker tersebut kata dia, ia ingin menanyakan perihal informasi yang beredar sehubungan adanya hal-hal yang menyangkut disharmoni.

"Saya menggunakan diksi disharmoni karena lebih menyangkut kepada masalah harmonisasi. Itu soal leadership dan lain sebagainya yang menyangkut keberadaan  TNI itu sendiri, jadi TNI secara keseluruhan dan TNI dengan TNI Angkatan Darat," ujarnya.

Ia pun menyebut sejatinya tidak terlalu menaruh poin pada absennya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam raker tersebut sebagaimana yang dipertanyakan dan dikritisi para anggota Komisi I DPR RI.

"Nah, di situlah kemudian ada hal-hal yang intinya masalah soal kepatuhan dan kehormatan TNI, itu yang kami tahu adalah kepatuhan," jelasnya.

Namun ia menyadari bahwa apa yang dilontarkan soal TNI seperti gerombolan dan organisasi kemasyarakatan (ormas) menjadi tidak nyaman, tidak elok, dan membuat beberapa pihak tersinggung atau tersakiti.

"Sejujurnya saya tidak pernah memberi stigma TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan dan ormas," terangnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X