Sulawesinetwork.com – Mekanisme pembayaran Cash on Delivery (COD) kembali menjadi sorotan tajam dalam rapat kerja antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Komisi VI DPR RI.
Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Hakim dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dengan lugas menyatakan bahwa sistem COD saat ini sudah tidak lagi aman dan justru rentan terhadap aksi kekerasan serta kecurangan.
Dalam rapat yang digelar pada Rabu, 16 Juli 2025, Abdul Hakim tak segan menyampaikan keluhannya langsung kepada Menteri Perdagangan, Budi Santoso.
Baca Juga: Syarat Pendidikan Capres-Cawapres Tetap SMA: MK Tolak Kenaikan ke Sarjana!
Ia bahkan melontarkan sindiran pedas, menyebut COD kini lebih mirip "Cash or duel" ketimbang "Cash on Delivery".
"Berkaitan dengan mekanisme COD atau Cash on delivery, yang kejadian tuh Cash or duel, Pak," kata Abdul Hakim, menggambarkan betapa berbahayanya situasi di lapangan.
Abdul Hakim memberikan beberapa contoh kasus yang sering terjadi dan merugikan berbagai pihak.
Ia menyoroti insiden kekerasan terhadap kurir, di mana tak jarang mereka menjadi korban pemukulan atau penganiayaan oleh pembeli yang tidak puas.
Di sisi lain, ia juga menyinggung adanya oknum kurir, penjual, maupun pembeli yang bertindak nakal, merugikan pihak lain dalam transaksi COD.
"Kurirnya ada yang nakal, kadang-kadang buyernya ada yang nakal, kadang-kadang sellernya ada yang nakal," imbuh Abdul, memperlihatkan kompleksitas masalah yang terjadi.
Politisi PAN itu kemudian mendesak pemerintah, khususnya Kemendag, untuk segera meninjau ulang mekanisme COD secara menyeluruh.
Tujuannya jelas, agar sistem pembayaran ini dapat kembali menjadi sarana yang aman, adil, dan tidak merugikan pihak manapun.