Sulawesinetwork.com - Anggota Komisi V DPR RI dari fraksi PAN, Tom Liwafa, menyoroti pentingnya keberadaan penerjemah (translator) untuk membantu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Usulan ini muncul dalam rapat DPR bersama Basarnas di Kompleks Gedung DPR pada Senin, 7 Juli 2025, menyusul ramainya perdebatan daring antara netizen Indonesia dan Brasil terkait insiden Juliana Marins.
Situasi semakin memanas ketika akun Instagram Presiden Prabowo sempat diserbu oleh netizen Brasil akibat insiden tersebut.
Baca Juga: Bupati Andi Utta Lakukan Mutasi, 21 Pejabat Administrator Pemkab Bulukumba Bergeser, Ini Daftarnya
“Tentu mungkin di kejadian-kejadian yang akan datang nanti diperlukan seorang translator yang handal, sehingga kemudian ketika menjelaskan ini, masyarakat dari Brasil akhirnya paham apa yang terjadi di lapangan,” kata Tom Liwafa saat rapat.
Meskipun memberikan masukan, Tom juga mengapresiasi penjelasan Kepala Basarnas mengenai pembaruan insiden tersebut. Namun, ia merasa penjelasan itu lebih cocok untuk khalayak Indonesia.
“Penjelasan Bapak (Kepala Basarnas) waktu di media itu memang bagus, tapi bagusnya untuk orang Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Andi Utta Mutasi 23 Pejabat Pengawas Pemkab Bulukumba, Ini Daftarnya
“Yang dari Brasil ini, sikap empati kita perlu ditunjukkan, kalau perlu kita kasih translator di situ atau rilis bahasanya sesuai dengan bahasa mereka,” tambahnya.
Tom kemudian menyatakan bahwa dengan cara tersebut, domain informasi akan langsung tertuju ke Basarnas, bukan membanjiri akun media sosial Prabowo.
“Ini sesuatu yang simpel tapi powerful, kalaupun banyak yang komplain, komplainnya ya di Basarnas,” imbuhnya.
Baca Juga: Mentan Amran Wanti-wanti Pengusaha Beras Nakal: Satgas Pangan Akan Pantau Hingga Daerah
“Tapi kami apresiasi atas aksi heroiknya, saya terharu juga atas evakuasinya,” tandasnya. (*)
