Ungkapan "medan yang sunyi" ini menggambarkan betapa berat dan tak terlihanya perjuangan tenaga medis di zona konflik, yang seringkali bekerja dalam bayang-bayang bahaya tanpa sorotan publik yang luas.
Berkaca dari tragedi ini, Menko Polkam menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia untuk terus menyerukan penghormatan terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan internasional.
Baca Juga: vivo Y19sGT 5G Resmi Meluncur: Performa Ngebut & Fitur AI Unggulan Harga Rp1 Jutaan!
Perlindungan terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis di wilayah konflik, seperti yang diatur dalam hukum internasional, harus ditegakkan tanpa kompromi.
"Kepada keluarga besar Dr. Marwan dan seluruh tim medis yang masih bertugas di Gaza, kami sampaikan simpati yang tulus dan doa yang khusyuk," ungkap Budi.
"Semoga almarhum husnul khatimah, dan semangat kemanusiaannya tetap hidup dan menjadi inspirasi."
Kepergian Dr. Marwan al-Sultan adalah pengingat pahit akan harga mahal kemanusiaan di tengah konflik.
Dedikasinya di RS Indonesia Gaza akan selalu dikenang sebagai inspirasi bagi banyak orang, dan semangatnya diharapkan terus menyala di hati para pejuang kemanusiaan di seluruh dunia.(*)