nasional

Mengintip Gurita Bisnis Nikel: Daftar 4 Konglomerat Pemilik Tambang Nikel di Indonesia

Senin, 30 Juni 2025 | 10:40 WIB
Ilustrasi. 4 konglomerat pemilik tambang nikel di Indonesia.

2. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono: Penggerak Harita Group

Lim Hariyanto Wijaya Sarwono adalah pendiri Harita Group, sebuah konglomerasi besar yang merambah berbagai sektor, mulai dari pertambangan nikel, batu bara, hingga bauksit. Di lini bisnis nikel, Harita Group memiliki anak usaha andalan, yakni PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

Pada kuartal I-2025, NCKL mencatat penjualan bijih nikel total sebesar 5,49 juta wmt (wet metric ton) kepada perusahaan afiliasi. Sementara dari lini High Pressure Acid Leaching (HPAL) pada periode yang sama, tercatat produksi sebesar 30.263 ton kandungan nikel, yang terdiri dari Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebesar 19.837 ton dan Nikel Sulfat (NiSo4) sebanyak 10.426 ton.

Baca Juga: Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional-Lokal, DPD Ingatkan Konsekuensi Besar!

Lim Hariyanto Wijaya Sarwono tercatat sebagai orang terkaya ke-15 di Indonesia versi Forbes Indonesia's 50 Richest, dengan harta senilai US$4 miliar atau setara Rp65,02 triliun (kurs Rp16.620).

3. Garibaldi Thohir: Integrasi Vertikal di Merdeka Battery Materials

Garibaldi Thohir, atau akrab disapa Boy Thohir, adalah CEO dan pemilik saham Alamtri Resources Indonesia (sebelumnya Adaro Energy Indonesia). Selain itu, Boy Thohir juga tercatat sebagai pemilik Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), pemain kunci dalam ekosistem baterai.

Baca Juga: Ramai Nikah Massal di Istiqlal, Menag: 100 Pasangan Diberi Kamar Hotel, Nanti Malam Terserah Mau Apa

Kinerja MBMA sepanjang tahun 2024 ditopang oleh tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) serta kontribusi signifikan dari operasi nickel pig iron (NPI). Sepanjang 2024, tambang SCM menghasilkan 10,1 juta wmt limonit, melonjak 150% dibandingkan tahun sebelumnya, dan 4,9 juta wmt saprolit, naik 110% dari 2023.

Dalam periode yang sama, smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) MBMA memproduksi 82.161 ton nikel dalam bentuk NPI, peningkatan 26% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini membuktikan keberhasilan strategi integrasi vertikal MBMA dalam mengolah bijih nikel menjadi produk bernilai tambah.

4. Christopher Sumasto Tjia: Pemilik PT PAM Mineral Tbk (NICL)

Baca Juga: Nokia Eve Max 5G Pamer Fitur Premium, Desain Elegan, dan Konektivitas Cepat!

Christopher Sumasto Tjia adalah putra dari konglomerat Adi Sumasto Tji. Christopher memiliki PT PAM Mineral Tbk (NICL), sebuah perusahaan yang merupakan bagian integral dari Pintu Air Mas Group (PAM Group).

NICL mencatat peningkatan signifikan dalam volume penjualan nikel pada kuartal I-2025 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Volume penjualan naik dari 222.791 wmt menjadi 995.834 wmt, yang berarti terjadi peningkatan sebesar 346,98% secara tahunan (yoy). (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB