nasional

Longsor Gunung Kuda Cirebon: Dedi Mulyadi Tanggapi Protes Pekerja Tambang dengan Tegas

Senin, 2 Juni 2025 | 11:34 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (YouTube.com / KDM Channel)

Sulawesinetwork.com – Insiden longsor maut di area tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat, 30 Mei 2025 pukul 09.30 WIB, telah menyisakan duka mendalam.

Hingga saat ini, tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 19 korban tewas, sementara 6 orang lainnya masih dalam pencarian.

Menanggapi tragedi ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat telah mengambil langkah tegas dengan mencabut izin usaha pertambangan (IUP) Koperasi Pondok Pesantren Al Azhariyah dan pengelola pertambangan lain di area tersebut.

Baca Juga: Optimisme Jay Idzes Usai TC Bali: Tak Ada Kesenjangan Kualitas Pemain Eropa dan Liga 1 di Timnas Indonesia

Keputusan ini, yang bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, justru memicu protes dari sebagian pekerja tambang Gunung Kuda yang kini kehilangan mata pencaharian.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons langsung keluhan para pekerja.

Dalam video yang tayang di kanal YouTube KDM Channel pada Senin, 2 Juni 2025, terlihat para pekerja mendatangi Dedi untuk menyampaikan keresahan mereka.

Baca Juga: Skuad Garuda Tetap Solid! Jay Idzes Bicara Absennya Pilar Penting Jelang Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Pak, kami sebagai kuli tambang," ujar salah satu pekerja. Dedi menjawab dengan tenang namun tegas, "Kan musibah, kalau sekarang saya harus menyelesaikan yang besar dulu."

Dedi kemudian menyarankan agar para pekerja tambang yang kini menganggur untuk mencari pekerjaan serupa yang sesuai dengan keahlian mereka.

"Kuli kan Bapak bisa ganti, kuli bangunan, kuli nyangkul, kuli tenaga kebersihan. Banyak pekerjaan," terangnya.

Baca Juga: Ayah Christiano Pengarapenta Minta Maaf Atas Kecelakaan Maut yang Tewaskan Mahasiswa UGM

Pernyataan Dedi selanjutnya menusuk hati, menyoroti skala tragedi yang lebih besar.

"Bapak nangis karena kehilangan pekerjaan, orang lain nangis karena kehilangan nyawa Pak," imbuh Dedi, menekankan betapa hilangnya nyawa jauh lebih berharga daripada hilangnya pekerjaan sementara.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB