Sulawesinetwork.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kini tengah jadi sorotan publik.
Bukan karena terobosan kebijakannya, melainkan karena kritikan pedas yang dilontarkan anggota DPR dari Fraksi PKB, Andy Muawiyah, yang menjuluki Dedi dengan sebutan 'Gubernur Lambe Turah'.
Istilah "lambe turah" sendiri merujuk pada kebiasaan bergosip di media sosial.
Baca Juga: Pecah Rekor! Era Prabowo: Kuota Subsidi Rumah Meroket 1.100%, 350.000 Unit Siap Huni!
Kritikan ini bermula dari kekecewaan Andy Muawiyah yang merasa Dedi Mulyadi tidak mengirimkan utusan dari Kormi Jawa Barat untuk hadir dalam acara Festival Olahraga Nasional (Fornas) yang digelar rutin setiap dua tahun oleh Kormi.
"Kalau Pak Dedi Mulyadi, Gubernur 'Lambe Turah', macam-macam, dia mengatakan saya akan memberi ongkos seluruh UMKM sepuluh juta, kalau dia bisa vasektomi," sindir Andy saat rapat dengar pendapat bersama KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia) di Gedung Parlemen RI, Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.
Andy menambahkan dengan nada heran, "Masa untuk penyelenggaraan Kormi tidak bisa mengutus utusan?"
Baca Juga: Isu Keretakan Israel-AS? Netanyahu Tegaskan Komitmen Penuh Trump!
Mendengar julukan tak mengenakkan tersebut, Dedi Mulyadi pun akhirnya menanggapi.
Namun, responsnya jauh dari kesan marah atau tersinggung. Ia justru mengaku tidak ambil pusing dengan julukan itu.
"Tidak apa-apa saya dijuluki 'Gubernur Lambe Turah' karena saat ini rata-rata orang ikut 'Lambe Turah'," ujar Dedi santai dalam acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga Edisi 8 di Kabupaten Majalengka, Rabu, 21 Mei 2025.
Baca Juga: DPR Tegas: Jangan Sampai Program Makan Bergizi Gratis Jadi Sumber Penyakit!
Bagi Dedi, julukan atau predikat apapun yang ditujukan padanya tak lebih penting dari komitmennya untuk membuat warga Jawa Barat sejahtera.
"Julukan apapun kepada saya tidak penting, yang penting janji saya kepada rakyat dapat terwujud," tegasnya, mengakhiri perdebatan dengan fokus pada kinerja.(*)