"Atas usul pimpinan saudara, dalam waktu dekat saya akan mengadakan suatu pertemuan di Istana Bogor, 150 pimpinan buruh akan saya pertemukan dengan 150 pemimpin-pemimpin perusahaan di Indonesia.
Kita akan duduk bersama," ungkapnya. Dialog ini diharapkan dapat menjembatani perbedaan pandangan dan menghasilkan solusi yang menguntungkan semua pihak.
Baca Juga: Generasi Nokia N75 Max, Nokia G310: Chipset Snapdragon 480+ dan Baterai 5000mAh Tahan Lama
Penghapusan outsourcing bukanlah tugas yang mudah. Sistem ini telah mengakar dalam dunia industri, terutama di sektor-sektor seperti jasa kebersihan, keamanan, call center, dan katering.
Perubahan radikal membutuhkan perencanaan matang, implementasi bertahap, dan komitmen dari semua pihak.
Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya berpihak pada buruh, tetapi juga mempertimbangkan keberlangsungan investasi.
Baca Juga: Zulhas Ungkap Segudang Manfaat Koperasi Merah Putih untuk Warga Desa, Ini Penjelasannya
Keseimbangan antara kesejahteraan buruh dan kepentingan investor adalah kunci untuk menciptakan iklim ketenagakerjaan yang harmonis dan produktif.
Janji Prabowo untuk menghapus outsourcing adalah secercah harapan bagi jutaan buruh Indonesia. Namun, realisasinya membutuhkan kerja keras, dialog konstruktif, dan solusi inovatif.
Pertanyaannya, mampukah Indonesia menemukan titik temu antara idealisme kesejahteraan buruh dan realitas kebutuhan investasi? Hanya waktu yang akan menjawab.(*)