Sulawesinetwork.com - Rencana besar pemerintah untuk membentuk 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih semakin matang.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), Sudaryono, mengungkapkan bahwa inisiatif Presiden Prabowo Subianto ini bukan sekadar mendirikan koperasi, melainkan juga memastikan keberlanjutan usahanya.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @sudaru_sudaryono, dikutip Senin (20/4/2025), Sudaryono menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menginginkan Kopdes Merah Putih memiliki minimal enam unit usaha yang vital bagi masyarakat desa.
Baca Juga: DPRD Sidrap Pasang Badan untuk Nathalie Holscher: Dia Tak Bersalah, Tak Wajib Minta Maaf!
Unit-unit tersebut meliputi klinik desa, apotek desa, penyediaan sembako, cold storage, hingga yang sangat krusial: penyaluran pupuk subsidi.
Untuk mewujudkan hal ini, Sudaryono mengusulkan agar Kopdes Merah Putih diberikan mandat atau penugasan khusus untuk menjalankan unit usaha yang bersifat wajib.
"Salah satu yang kita usulkan adalah Koperasi Desa Merah Putih diberi mandat atau diberi perintah. Jadi gini kalau misalnya ada koperasi kemudian remukan dewe-dewe (sendiri-sendiri) usahanya, biasanya nggak jalan. Nah, maka harus ada kegiatan usaha wajib, misalnya contoh jadi pengajar pupuk subsidi misalnya, itu kan jalan ya. Kemudian jadi penyalur sembako yang harganya murah, minyak goreng murah, gula murah, beras murah, kemudian gas melon juga sama. Jadi termasuk menjadi pangkalan gas LPG," jelas Sudaryono.
Baca Juga: SMP Negeri 9 Bulukumba: Garda Terdepan Sekolah Ramah Anak Menuju KLA 2025!
Lebih lanjut, Sudaryono menerangkan bahwa visi utama Presiden Prabowo adalah mendekatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Menurutnya, Kopdes Merah Putih dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mewujudkan ketersediaan pangan murah.
"Ini maunya Pak Presiden bagaimana negara itu dengan rakyatnya itu nggak jauh, nggak lewat si ini, si itu. Itulah kenapa Bulog nggak tuku (beli) beras lagi. Karena nek (kalau) Bulog tuku beras, pemerintah, Bulog ketemunya karo (sama) pengusaha, tidak sama petani. Minyak goreng itu kan ada yang Rp 15.700 dijual, di pasaran Rp 17.000. Nah kita ingin bagaimana Koperasi Desa Merah Putih berarti menjadi kepanjangan tangan bagaimana negara menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang baik," terang Sudaryono.
Baca Juga: Terungkap! Dana Raksasa Koperasi Desa Merah Putih di Kendali Dua Menteri Kabinet
Dengan potensi menjadi pangkalan LPG 3 kg dan penyalur pupuk subsidi, Kopdes Merah Putih diharapkan tidak hanya memperkuat ekonomi desa, tetapi juga menstabilkan harga kebutuhan pokok dan memangkas rantai distribusi yang selama ini dinilai kurang efisien.
Langkah ini diprediksi akan membawa dampak positif signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di tingkat desa. (*)