Melihat kondisi ini, Kementerian Pertanian bertekad untuk memberantas praktik-praktik mafia yang merugikan petani.
Amran menekankan bahwa fluktuasi harga yang tidak wajar seringkali terjadi akibat permainan oknum yang memanfaatkan situasi produksi rendah atau kekurangan stok.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Juni 2025, Guru Sertifikasi ASN Bakal Terima 'Durian Runtuh' 4 Kali Gaji Pokok!
"Nah, celah ini kadang dimanfaatkan mafia. Produksi rendah, makanya harga naik. Stok kurang, harga naik. Semoga celah ini tidak ada lagi," pungkasnya.
Langkah Menteri Amran untuk turun tangan langsung dalam mengatasi keluhan petani dan membongkar dugaan adanya mafia pertanian ini tentu menjadi angin segar bagi para petani di Kalimantan Selatan dan diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap permasalahan harga gabah yang saat ini membebani mereka.
Baca Juga: Kisah Peternak Sapi Terlibat Makan Bergizi Gratis: Bangga, Susu Pasti Terserap
Masyarakat pun menantikan langkah selanjutnya dari pemerintah untuk memastikan kesejahteraan petani dan stabilitas harga pangan di tingkat nasional. (*)