nasional

4 Respon Menohok Influencer Otomotif Fitra Eri Soal Skandal Dugaan Pertamax Oplosan Pertamina: Mana Fakta yang Benar?

Jumat, 28 Februari 2025 | 10:00 WIB
Fitra Eri menyoroti skandal dugaan Pertamax oplosan di SPBU Pertamina. (Instagram.com/@fitra.eri)

"Jika benar bahwa bensin yang kita beli di bawah kualifikasi minimal yang dipersyaratkan oleh mobil kita, maka akan ada hal buruk terjadi," ujar Fitra.

"Kalau mobil modern, dilengkapi knocking sensor, dia bisa memperlambat waktu pengapian kalau mendeteksi bensinnya oktannya lebih rendah untuk menghindari gejala denotasi awal alias knocking," sambungnya.

Baca Juga: Perbandingan Spesifikasi Nokia Eve Max 5G dengan Smartphone Flagship Lainnya

Potensi Masyarakat Merugi

Lebih lanjut, Fitra pun menjelaskan terkait dampak buruk kendaraan jika diisi bensin dengan kualitas tidak sesuai standar.

"Kalau di mobil baru, yang akan terjadi adalah tenaga berkurang, konsumsi bahan bakar bertambah. Tapi kita harus ingat, oktan itu salah satu properti," terangnya.

Baca Juga: Sambut Ramadan 2025: 10 Ide Menu Takjil Istimewa untuk Keluarga Tercinta

"Ada properti lain ada densitas, viskositas, nilai kalor, aditif, deterjen. Kalau ternyata yang masuk ke mesin kita tidak sesuai dengan persyaratan mobil, itu bisa terjadi kerusakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya filter bensin menjadi semakin kotor," sebut Fitra.

Oleh sebab itu, Fitra menuturkan hal paling dirugikan dengan bensin oplosan adalah masyarakat secara umum.

"Paling bahaya adalah kalau kita memasukkan bensin di bawah standar oktan di syarat mobil tersebut dan tidak memiliki knocking sensor," ungkap Fitra.

"Bisa terjadi denotasi awal, bensin meledak duluan, itu bisa menyebabkan kerusakan mesin, biaya perbaikannya tidak murah," tandasnya. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB