"Sudah dua minggu saya cari gas, itu sudah sulit, di pengecer ada tapi dikurangi, susah untuk saya dapat,” kata warga asal Banten itu dalam siaran TV bertajuk ‘Kontroversi’ yang tayang pada Kamis, 6 Februari 2025.
“Satu hari sebelum momen itu, saya sudah cari Gas Melon sampai ke beberapa wilayah kecamatan, tidak ketemu," lanjut Effendi.
Effendi pun mengaku ingin mengeluhkan kepada sang Menteri ESDM karena sangat membutuhkan gas untuk memasak di rumahnya.
Baca Juga: DPRD Gelar Rapat Paripurna Pengumuman Akhir Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba
"Pada dasarnya prinsip seorang manusia itu butuh kehidupan dan ketenangan. Pada saat itu, semua masyarakat ingin mencari Gas Melon, gas ini salah satu alat untuk masak," terang Effendi.
"Kalau gas tidak ada, walaupun beras ada, tidak bisa masak juga. Walaupun harga semurah apapun, kalau gasnya tidak ada, tetap tidak bisa masak," tambahnya.
Harus Memberikan Fotokopi KTP demi Dapat Gas Melon
Effendi menuturkan detik-detik saat dirinya mengetahui informasi ketersediaan Gas Melon di daerah rumahnya.
"Malam hari, saya mendapatkan info ada ketersediaan gas, saya buru-buru mengambil 2 tabung gas," tuturnya.
Kemudian, warga asal Banten itu mendatangi agen resmi atau pangkalan Gas Melon yang memberikan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca Juga: Jaga Kebugaran, Personel Polres Bulukumba dan Bhayangkari Senam Zumba
"Saya datangi agen resmi, pangkalan, dengan syarat harus memberikan fotokopi KTP," sebut Effendi.
"Kondisi malam hari, sedang hujan. Dari mana saya harus mendapatkan fotokopi KTP. Saya harus cari dulu malam itu. Akhirnya saya dapat fotokopi, bisa dapat gas. Itu syarat yang rumit hanya demi mendapatkan Gas Melon untuk masak," terangnya.
Berani Sampaikan Protes ke Menteri ESDM