Sulawesinetwork.com - PT Timah Tbk yang merupakan perushaan dibawa naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternyata sudah merugi sejak tiga tahun terakhir.
Kini PT Timah Tbk tengah diusut Kejaksaan Agung (Kejagung) dan menyeret nama pengusaha sukses Robert Bonosusatya (RBS) dalam pusaran korupsi timah.
Kerugian yang dialami diungkap Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Selasa, 2 April 2024.
Baca Juga: Kekuatan dan Keberhasilan Petahana Dipuji, Andi Utta Dirayu Empat Partai Jelang Pilkada Bulukumba
Ahmad Dani Virsal mengungkapkan jika produksi timah telah mengalami penurunan sejak tiga tahun berturut-turut hingga berimbas ke pendapatan perusahaan.
"Pendapatan kita jauh menurun karena produksinya juga jauh menurun. Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali," terangnya.
Ahmad Dani menerangkan jika pihaknya mencatat kerugian bersih mencapai hingga Rp 450 miliar pada tahun 2023 lalu.
Baca Juga: Diperiksa Kejagung Hingga 13 Jam, Ini Pernyataan Sosok RBS Soal Korupsi Timah
Tercatat PT Timah Tbk pernah mencapai produksi hingga 24.670 ton di tahun 2021, kemudian mengalami penurunan ditahun 2022 menjadi 20.079 ton.
Di tahun 2023 produksi bijih timah bahkan menyentuh titik terendah dalam angka produksi yakni 14.855 ton. Begitu juga produksi logam timah cuma mencapai 15.340 metrik ton.
Padahal untuk produksi logam timah tercatat mencapai 26.465 metrik ton di tahun 2021, kemudian turun jauh di 2022 menjadi 19.825 metrik ton saja.
Baca Juga: PKB Buka Peluang Usung Andi Utta di Pilkada Bulukumba, Tomy Satria Yulianto Bisa Tersisih
Ahmad Dani mengungkapkan bahwa ada dua masalah utama yang membuat produksi menurun yakni pertama urusan dampak sosial pertambangan dan kedua urusan pemilihan opsi teknik pertambangan.
"Memang banyak masalah sebenarnya, ada masalah sosial, masalah social liaison to operate, metode penambangan, cara penambangan. Banyak secara teknis dan secara sosial juga banyak yang mesti diperbaiki untuk tingkatkan produksi," papar Ahmad