Puri pertama yang didirikan di Jembrana adalah Puri Gede Jembrana, yang dibangun pada awal abad ke-17 oleh I Gusti Made Yasa.
Raja pertamanya, I Gusti Ngurah Jembrana, memimpin kerajaan ini dengan para pengikutnya yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk Bali Hindu dan komunitas Islam – sebuah cerminan toleransi dan keberagaman yang telah ada sejak lampau.
Sebagai penanda legitimasi kekuasaan, sang raja memiliki sejumlah benda pusaka, seperti tombak, tulup, dan keris bernama "Ki Tatas".
Pusaka-pusaka ini tidak hanya sekadar benda, melainkan simbol kekuatan spiritual dan kekuasaan yang mengukuhkan legitimasi kerajaan pada masa itu.
Seiring berjalannya waktu, tepat pada awal abad ke-19, pusat pemerintahan bergeser ke bangunan baru bernama Puri Agung Negeri, yang kita kenal sekarang sebagai Puri Agung Negara.
Sejak saat itu, tempat ini menjadi jantung birokrasi dan pemerintahan raja-raja Jembrana selama dua periode yang berbeda, meninggalkan jejak sejarah yang kaya dan memikat untuk dijelajahi.
Kunjungan ke Puri Agung Negara bukan hanya sekadar melihat bangunan tua, melainkan sebuah perjalanan waktu yang membuka jendela ke masa lalu Jembrana yang penuh cerita. Beranikah Anda menapak tilas jejak kerajaan ini?(*)