Jeritan Petani ke Prabowo: Harga Gabah Unggul Anjlok di Bawah HPP

photo author
- Kamis, 17 April 2025 | 17:16 WIB
Potret video amatir terkait keluhan petani di Lampung soal harga gabahnya yang anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). (Facebook.com / Edi Pertanian Milenial)
Potret video amatir terkait keluhan petani di Lampung soal harga gabahnya yang anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). (Facebook.com / Edi Pertanian Milenial)

Sulawesinetwork.com - Nasib pilu kembali menghantam para petani di Lampung Selatan. Di tengah harapan harga gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram (kg), kenyataan pahit justru menghampiri.

Seorang petani dengan nada kecewa menyampaikan keluh kesahnya melalui sebuah video yang viral di media sosial, menyoroti anjloknya harga gabah di bawah standar yang ditetapkan pemerintah.

Sebelumnya, kabar serupa juga datang dari petani di Kabupaten Mesuji yang terpaksa menjual hasil panen mereka dengan harga yang jauh lebih rendah, hanya Rp5.400 per kg.

Baca Juga: Gebrakan Bupati Husniah di Musrenbang Tematik: 'Gowa Bersama' Jadi Jurus Jitu Atasi Kemiskinan dan Stunting

Kini, seorang petani asal Lampung Selatan secara langsung menyampaikan kekecewaannya kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, mempertanyakan ketidaksesuaian antara HPP yang ditetapkan dengan realita di lapangan.

"Tidak sesuai omongan, katanya harga padi standar Rp6.500, tapi di Lampung Selatan, harga anjlok," tegas sang petani dalam rekaman video yang diunggah di akun Facebook Edi Pertanian Milenial dan dilihat pada Kamis (17/4/2025). Nada suaranya jelas menunjukkan kekecewaan mendalam atas kondisi yang mereka alami.

Ironisnya, petani tersebut mengungkapkan bahwa padi yang dipanennya merupakan varietas A1, yang dikenal sebagai padi unggul dengan kualitas tinggi.

Baca Juga: Tegas! Mahfud MD Luruskan Isu Ijazah Palsu Jokowi: Kebijakan Negara Tak Bisa Dibatalkan!

"Padahal ini padi A1 (kualitas tinggi). Gimana ini, Pak Prabowo?" tanyanya retoris, seolah mencari jawaban atas ketidakadilan yang mereka rasakan.

Hingga artikel ini diterbitkan, unggahan video tersebut telah menarik perhatian ribuan pengguna Facebook, dengan lebih dari 19,8 ribu akun memberikan like.

Kolom komentar pun dipenuhi dengan ungkapan keprihatinan dari warganet yang merasakan pedihnya situasi yang dihadapi para petani di Lampung.

Baca Juga: Dilema Ganja Medis di Indonesia: Antara Harapan Keluarga Pasien dan Ketatnya UU Narkotika

Seorang warganet dengan akun Facebook @AromaMachaiMachai memberikan solusi alternatif, "Menurut saya kalau mau naikkan harga gabah petani jangan di gabahnya, berasnya aja naik 13 ribu dengan otomatis harga gabah ikut naik."

Sementara itu, komentar singkat namun menusuk datang dari akun @PuTra yang menulis, "Bulog sudah menyerah."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X