Sulawesinetwork.com - Di puncak tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid yang megah, kisah persahabatan yang mengharukan mencapai puncaknya.
Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, dua sahabat sejati yang telah menapaki liku-liku kehidupan bersama sejak bangku SMP, mengakhiri perjalanan mereka di dunia ini dalam pelukan alam yang mereka cintai.
Keduanya, yang dikenal sebagai pendaki tangguh dengan semangat petualangan yang membara, ditemukan meninggal dunia akibat hipotermia saat menuruni puncak Carstensz. Bagi Lilie dan Elsa, pendakian ini bukan sekadar ekspedisi biasa, melainkan sebuah misi suci untuk menaklukkan "Seven Summits Indonesia" dan mengenang sahabat tercinta, Hanafi Tanoto.
Baca Juga: Jakarta Diterjang Banjir, Ribuan Warga Mengungsi di 11 Titik Pengungsian!
Awal Mula Persahabatan dan Cinta pada Alam
Kisah mereka dimulai di sebuah SMP di Malang, Jawa Timur, di mana persahabatan mereka bersemi.
Gunung Bromo menjadi saksi bisu pendakian pertama mereka, menandai awal dari kecintaan mereka pada alam. Meskipun sempat terpisah oleh kesibukan masing-masing, takdir mempertemukan mereka kembali melalui media sosial.
Baca Juga: Titik Terang Sritex: 150 Karyawan Kembali Bekerja, 8.000 Lainnya Menyusul!
Di usia 50 tahun, Elsa mengungkapkan keinginannya untuk mendaki Gunung Semeru, yang kemudian melahirkan kelompok pendakian "Kura-Kura Gunung".
Dari sinilah, petualangan mereka dimulai, menaklukkan gunung-gunung di Indonesia dan mancanegara, hingga akhirnya menetapkan misi "Seven Summits Indonesia".
Misi Terakhir di Puncak Carstensz
Puncak Carstensz menjadi tujuan akhir dari misi mereka.
Namun, lebih dari sekadar menaklukkan puncak, mereka membawa misi khusus: memasang plakat untuk mengenang sahabat mereka, Hanafi Tanoto, yang telah berpulang di gunung yang sama setahun sebelumnya.