māliki yaumid-dīn
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Baca Juga: Anak Penyandang Disabilitas Diperkosa 7 Kali, Korban Lebih Dulu Diajak Nonton Video Porno
5. Ruku’
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi.
Artinya: “ Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.”
6. I’tidal (berdiri setelah ruku’) sambil membaca:
Baca Juga: Ada Kebijakan Baru, Pendaftaran Kartu Prakerja Dibuka Dua Minggu Sekali, Ini Link dan Syaratnya
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allahu liman hamidah.
Artinya: “ Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”
Kemudian saat berdiri dilanjutkan membaca:
Baca Juga: Makanan Khas Tradisional Sulawesi Selatan 'Sakko-Sakko' Yang Kerap Terlupakan