Kemenkes Sebut Konsumsi Rokok Bisa Jadi Akar Stunting, Alokasi Lebih Besar Dibanding Protein Keluarga

photo author
- Kamis, 25 September 2025 | 09:05 WIB
Foto  ilustrasi rokok - konsumsi rokok besar dalam keluarga jadi penyebab stunting. (Freepik/freepik)
Foto ilustrasi rokok - konsumsi rokok besar dalam keluarga jadi penyebab stunting. (Freepik/freepik)

Sulawesinetwork.com - Konsumsi rokok menjadi salah satu hal yang disorot oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pasalnya, Kemenkes menyebut bahwa konsumsi rokok yang berlebihan itu menjadi salah salah satu penyebab angka stunting di Indonesia tinggi.

Oleh karena itu, pengendalian besarnya konsumsi rokok menjadi upaya untuk menurunkan dan mencegah stunting.

Konsumsi Rokok Pengeluaran Terbesar Rumah Tangga

Baca Juga: KONI Sinjai Bahas Persiapan Porprov Sulsel 2026 Bersama Bupati Hj Ratnawati

Alokasi anggaran rumah tangga yang banyak lari ke rokok bisa menjadi akar stunting dimulai karena anggarannya yang makin mengecil untuk memenuhi kebutuhan gizi.

“Rokok itu mengalahkan dari konsumsi beras di rumah tangga. Ini juga menjadi kenapa pemerintah kita mengatur kembali dikaitkan dengan penggunaan produk rokok dan rokok elektronik,” ujar perwakilan Tim Kerja Paru, Otak, dan Kardiovaskular Direktorat Jenderal (Ditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes Hanifah Rogayah dalam diskusi publik di Jakarta pada Rabu, 24 September 2025.

Hanifah melanjutkan bahwa program-program menurunkan angka stunting di Indonesia saat ini menjadi hal yang diperhatikan pemerintah.

Baca Juga: Utamakan Keselamatan, IFG Marathon 2025 Resmi Ditunda di Labuan Bajo

“Selain menyebabkan penyakit, sekarang fokus pemerintah adalah menurunkan stunting, kalau belanja rumah tangga lebih besar untuk rokok daripada besar, pemenuhan gizi keluarga akan terganggu,” tambahnya.

Rokok dan Stunting

Baca Juga: Usai Tutup Liga Pelajar Indonesia, Bupati Andi Utta Pungut Sampah di Stadion

Menurut data penelitian dari Pusat Kajian Jaminan Sosial UI pada 2018 ditemukan bahwa balita yang tinggal dengan orang tua perokok tumbuh 1,5 kg lebih kurang dari anak-anak yang tinggal dengan orang tua bukan perokok.

Dari penelitian yang sama, hasil lain juga menunjukkan bahwa 5,5 persen balita dengan orang tua perokok memiliki risiko stunting lebih tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X