Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh inovasi teknologi dalam menciptakan kekayaan di era modern ini.
Namun, pesona dunia fashion dan ritel juga tak kalah kuat. Bernard Arnault, pemilik kerajaan barang mewah LVMH (yang menaungi merek-merek ikonis seperti Louis Vuitton dan Sephora), tetap kokoh di posisi lima besar dengan kekayaan mencapai 178 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.948 triliun).
Sementara itu, pendiri Zara, Amancio Ortega, menempati peringkat sembilan dengan kekayaan 124 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.054 triliun), membuktikan bahwa selera konsumen terhadap fashion juga menjadi sumber kekayaan yang luar biasa.
Baca Juga: Menhub Acungi Jempol Kebijakan WFA ASN 8 April: Langkah Jitu Urai Kemacetan Arus Balik Lebaran 2025
Dari benua Asia, Mukesh Ambani, taipan asal India, kembali menjadi orang terkaya di negaranya dengan kekayaan mencapai 92,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.532 triliun), dan menduduki peringkat ke-18 dalam skala global.
Tren Kekayaan Global: Semakin Banyak, Semakin Kaya
Pertumbuhan fantastis jumlah miliarder dan total kekayaan mereka dipicu oleh berbagai faktor, terutama lonjakan nilai saham dan aset di berbagai sektor industri.
Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Pencanangan Muhammadiyah, Dukung Pembangunan SDM dan Hadiri Syawalan Meriah
Forbes mencatat bahwa banyak miliarder baru bermunculan dari sektor teknologi, investasi, dan ritel, seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi digital dan inovasi bisnis yang terus bermunculan.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan, bukan tidak mungkin daftar para penguasa ekonomi dunia ini akan terus bertambah dan semakin gemuk di tahun-tahun mendatang.
Persaingan di puncak piramida kekayaan global pun diprediksi akan semakin menarik untuk disimak!. (*)