info-sulawesi

Begini Kondisi Keluarga Miskin Ekstrem yang Menjadi Anak Asuh Kabag Kesra Gowa

Sabtu, 22 Maret 2025 | 01:29 WIB
Kabag Kesra Pemkab Gowa Mardani Hamdani mengunjungi kediaman warga miskin ekstem yang menjadi asuhnya.

Sulawesinetwork.com - Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kabupaten Gowa, Mardani Hamdani, menunjukkan komitmennya dalam menyukseskan program 100 kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa, Husniah Talenrang-Darmawangsyah Muin.

Kegiatan prioritas dalam program 100 kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa yang dilantik pada 20 Februari 2025 lalu, adalah pengentasan kemiskinan esktrim hingga 0 persen.

Implementasi dari program tersebut adalah mewajibkan seluruh pejabat Pemkab Gowa menjadi orangtua asuh bagi keluarga miskin ekstrim di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulsel ini. 

Baca Juga: TPG Mulai Disalurkan, Bupati Husniah Dorong Guru Gowa Tingkatkan Kinerja

Sejak program tersebut diumumkan oleh Bupati Husniah Talenrang, Mardani Hamdani kini telah menjadi orangtua asuh bagi dua keluarga miskin ekstrim.

Keluarga pertama yang menjadi anak asuh Mardani adalah Salasa, warga Makabori, Kecamatan Bontolempangan.

Menurut Mardani, dia menjadi orangtua asuh bagi Salasa dan keluarganya dengan pertimbangan Salasa tidak memiliki penghasilan sementara istrinya mengalami gangguan kejiwaan dan masih punya anak kecil.

Baca Juga: Kalah Telak 1-5 dari Australia, Optimisme Kluivert Runtuh: Kami Datang untuk Menang, Kini...

"Usia pak Salasa sudah sangat tua dan rumahnya sangat tidak layak huni. Hasil pendataan saya, Pak Salasa butuh bantuan pekerjaan, perbaikan rumah dan bantuan psikiater untuk rumahnya," ujar Mardani kepada wartawan, Jumat (21/3/25).

Keluarga kedua yang menjadi anak asuh Mardani yaitu Muddin, warga Bongki, Kecamatan Bontolempangan. 

Namun, menurut Mardani, Muddin hanya kategori miskin, bukan kategori miskin ekstrim.

Baca Juga: Sydney Membara, Mimpi Piala Dunia Timnas Indonesia Terancam: Erick Thohir Beri Suntikan Semangat

Pasalnya, Muddin masih memiliki penghasilan dari kebunnya dan dia terdaftar sebagai penerima bantuan program keluarga harapan.

"Rumah keluarga Pak Muddin juga masih cukup layak huni dan dia punya kendaraan bermotor. Untuk bantuan, Pak Muddin butuh bantuan pemeriksaan kesehatan," jelasnya. 

Halaman:

Tags

Terkini