Sulawesinetwork.com - Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berkomitmen dalam mengembangkan seni dan budaya di daerah.
Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan melakukan peningkatan pembinaan manajemen sanggar kesenian dan kebudayaan.
Program bimbingan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan administrasi, pengelolaan, dan pengembangan seni budaya di tingkat lokal di Sulsel.
Baca Juga: Tidak Serius Tangani Pelanggaran Pilkada, 17 Komisioner Bawaslu di Sulsel Dilapor ke DKPP
Kepala Disbudpar Sulsel, H. Jufri Rahman, saat membuka bimbingan menyampaikan bahwa pembinaan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keberlangsungan seni tradisional di tengah tantangan modernisasi.
"Sanggar seni merupakan ujung tombak pelestarian budaya. Dengan manajemen yang baik, sanggar-sanggar kesenian dapat lebih profesional dan mampu bertahan di era persaingan ini," ujarnya saat membuka kegiatan di Villa Kampoeng Anda Bira, Bulukumba, Rabu, 11 Desember 2024.
Pembinaan dilakukan melalui serangkaian pelatihan yang melibatkan sejumlah pengelola sanggar dari berbagai daerah seperti Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Bantaeng.
"Kami harapkan bimbingan ini menjadi wadah untuk terus menjaga kelestarian budaya yang ada di Sulsel. Dan menumbuhkan minat para generasi muda," tambah H Jufri Rahman.
Materi pelatihan mencakup pengelolaan manajemen sanggar, penciptaan gerak tari, strategi pengembangan sanggar kesenian dan kebudayaan untuk mempertahankan konsistensi diera modernisasi.
Diketahui, dalam pembinaan manajemen sanggar kesenian ini dibawakan sejumlah pemateri seperti Kabid Kebudayaan Disdikbud Bulukumba Andi Maulana, Budayawan dan Praktisi Budaya Sulsel, Abdul Basyid dan Pendiri Sanggar To Riolo Kajang, Wahidin.
Baca Juga: Paslon Ini Cabut Gugatan di MK, 7 Daerah di Sulsel Menunggu Jadwal Sidang
"Kami berharap program ini mampu melahirkan sanggar-sanggar seni yang mandiri dan inovatif. Seni dan budaya Sulsel adalah identitas yang harus terus dijaga dan dikembangkan," tutup H Jufri Rahman.
Langkah ini diharapkan mampu mendorong sanggar-sanggar kesenian di Sulawesi Selatan untuk tidak hanya melestarikan seni budaya lokal, tetapi juga menjadikannya daya tarik wisata.