Setelah di olah, akhirnya jadilah sebuah kue baru yang bernama Katirisala.
Kue ini berasal dari kata Tiri' yang artinya menetes atau tumpah sedangkan Sala artinya salah.
Katirisala juga dinamai kue salah tumpah karena terbentuk dari proses yang tidak disengaja karena gula aren yang tertumpaah di atas beras ketan yang telah di kukus.
Katirisala memiliki dua lapisan yang lembut dan kasar.
Makna filosofisnya yaitu meskipun karakternya berbeda, tetapi masih tetap bisa menyatuh.
Perbedaan yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan.
Sebagaimana suami dan istri disatukan dalam ikatan mampu melewati keras lembutnya kehidupan.
Katirisala sengaja dibuat lebih lembut.
Potongan kue ini juga sengaja dibentuk segiti mewakili kreativitas, kekuatan, dan pergerakan yang dinamis.
Selain itu, bentuk segitiga mewakili tiga unsur hubungan dasar duniawi yaitu tuhan, manusia dan alam.(*)