Baca Juga: Pemkot Makassar Mengambil Alih Pasar Butung, Pengelola Memanas
2. Batik Toraja
Batik Toraja merupakan hasil perkembangan budaya yang pada mulanya hanya dapat dinikmati sebagai ukiran di rumah-rumah adat, namun seiring berjalannya waktu dan peradaban berkembang menjadi bentuk batik.
Warna khas Batik Toraja adalah hitam, merah, putih dan kuning.
Dalam kombinasi warna, kain diwarnai dengan warna setelah dicap, kemudian beberapa garis pola ditutup dengan warna berbeda.
Batik Toraja resmi diperkenalkan pada tahun 2004 dengan ide menuangkan ukiran ke dalam kain dan merupakan perpaduan antara nilai tradisional dan postmodern.
Motif batik Toraja cukup beragam dan memiliki filosofi tersendiri.
Sebut saja motif Pare Allo yang berarti matahari dan bentuknya yang bulat menyerupai matahari yang bersinar.
Kemudian ada juga yang disebut Pa’teddong yang berarti kepala kerbau.
Perhatikan bahwa kerbau adalah simbol kebesaran di daerah Toraja.
Lalu ada juga yang disebut Poya Mundudan, yang berarti burung belibis dalam bahasa Indonesia.
Sebagian besar motif batik Toraja terinspirasi dari ukiran kayu rumah adat mereka, tongkonan.
Seperti gambar kerbau, pemanas emas, ayam dan matahari. Apa yang ada di ukiran kayu Tongkonan itu dipakai untuk membuat motif batik.
4. Batik La Galigo