Daging dan tulang kuda direbus dalam wadah panci khusus, biasanya dari potongan drum, dalam waktu yang lama.
Daging kuda tersebut hanya direbus dengan hanya menggunakan garam kasar, kemudian diberi bumbu dari akar-akar kayu.
Meski tidak dimasak dengan bumbu yang komplit, makanan ini memiliki rasa dan aroma khas.
Dagingnya dapat disimpan untuk beberapa hari bila belum hendak dikonsumsi.
Dahulu Gantala Jarang hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan.
Namun kini, Gantala Jarang sudah tersedia di berbagai warung makan yang ada di Kabupaten Jeneponto.
3. Coto Kuda
Jika tulang kuda telah dibuat sop konro, dagingnya diolah menjadi gantala jarang, maka isi perut atau jeroan dimasak menjadi coto kuda.
Coto kuda diolah dengan rempah yang sama dengan coto Makassar.
Keunikannya terletak pada kuahnya yang gurih karena diberi kacang tanah yang telah dihaluskan.
Coto kuda ini biasa dinikmati dengan ketupat, taburan daun bawang, dan bawang goreng.
4. Kawatu
Masakan khas berbahan daging kuda lainnya yaitu Kawatu.
Masakan ini berupa potongan-potongan daging kuda yang diolah berupa semur.