Sulawesinetwork.com - Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf secara tegas meminta agar praktik penggelapan dana pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) Bulukumba untuk segera di bayarkan ke kas daerah.
Praktik penggelapan dana PBB warga tersebut diklaim selama ini merugikan daerah sehingga berdampak pada minimnya pendapat daerah.
Namun banyak pihak yang meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba dibawa komando Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf tidak hanya fokus pada PBB warga saja.
Baca Juga: HUT RI ke-78, Tomy Satria Ajak Masyarakat Perkuat Kolaborasi Untuk Terus Mengabdi
Melainkan Andi Muchtar Ali Yusuf juga diminta untuk menelusuri dugaan pajak papan reklame yang tidak terdata dalam data base pajak Badan Pengelolah Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD ) Bulukumba.
"Bupati juga harus menelusuri seluruh sektor pajak bukan hanya PBB semata. Salah satunya papan reklame yang bahkan tidak semua terdata di database Bapenda," ucap Koordinator Kareso Bulukumba, Andi Ardiansyah, Jumat, 17 Agustus 2023.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, terdapat ratusan papan reklame wajib pajak tidak terdata dalam data base milik Bapenda sehingga diduga kuat terdapat permainan terhadap anggaran pajak papan reklame.
Baca Juga: Kabar Duka. Salah Satu Anggota Pramuka Korban Kecelakaan Dikabarkan Meninggal Dunia
"Jadi ada beberapa papan reklame yang tidak terdata tapi tetap bayar pajak. Nah ini yang harus di ketahui, kemana dana pajak papan reklame itu jika tidak terdata tapi tetap bayar pajak," terangnya.
Terpisah, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku juga telah memikirkan hal tersebut dan tetap akan mengambil langkah tegas demi menyelamatkan pendapatan daerah.
"Saya juga sudah terpikirkan soal papan reklame itu dan itu juga jadi perhatian saya," ungkapnya.
Baca Juga: UPT ASDP Bira Sulsel Rayakan HUT RI ke-78 dengan Menanam Pohon di Area Pelabuhan
Terkait pajak papan reklame, Bupati berlatar belakang pengusaha ini mengaku saat ini tengah mempelajari terkait aturan dan nilai setiap ukuran papan reklame.
"Setelah saya pelajari maka saya akan kembali memberikan warning lagi soal itu (papan reklame)," terangnya.