Sulawesinetwork.com - Suasana aksi demonstrasi didepan Gedung DPRD Bulukumba, Senin (1/9/2025), sempat menarik perhatian massa aksi ketika Ketua DPRD Bulukumba, Umy Asyiatun Khadijah, diminta turun dari mimbar orasi.
Permintaan itu disampaikan Jenderal Lapangan (Jendlap) Aksi, Nur Alam yang menganggap keilmuan legislator PKS itu perlu dipertanyakan karena menjawab aspirasi mahasiswa menggunakan teks.
"Kawan-kawan, sekelas ketua DPRD saja masih membaca teks. Apa yang kita harapkan dari Ketua DPRD yang menjawab pertanyaan dari mahasiswa dengan membaca teks. Kan tidak ada," ucap Nur Alam.
"Maka dari itu saya meminta kepada seluruh massa aksi dan koalisi Cipayung untuk mempertanyakan persoalan ilmu pengetahuan anggota DPRD sebagai penentu kebijakan," tutup Nur Alam.
Sorotan kepada politisi perempuan muda itupun kini ramai menjadi perbicangan ditengah masyarakat Kabupaten Bulukumba hingga di media sosial.
Diketahui, Umy Asyiatun menjadi anggota dewan perempuan pertama yang memimpin DPRD Kabupaten Bulukumba.
Usianya yang baru 33 tahun pada November nanti, diyakini menjadi figur yang mampu membawa semangat untuk para pemuda.
Berdasarkan data yang dikumpulkan redaksi Sulawesinetwork.com. Umy Asyiatun Khadijah lahir di Ujung Pandang pada 14 November 1992.
Ia mulai terjun ke dunia politik sejak 2017, setelah sebelumnya pernah tercatat sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 2016–2019.
Usahanya menembus DPRD Bulukumba berhasil diraih pada Pileg 2024 lalu. Umy berhasil menjadi salah satu wakil dari Dapil Bulukumba 3 (Kecamatan Bulukumpa dan Rilau Ale).
Selain dikenal sebagai politisi, Umy juga memiliki latar belakang sebagai pengusaha fashion dan aktif di berbagai organisasi.