Sulawesinetwork.com - Di tengah sawah yang membentang luas di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berdiri tegak sebuah penggilingan padi yang tak hanya menjadi mesin penggerak ekonomi, tetapi juga simbol ketekunan dan warisan keluarga.
Dialah Yusran, SE, pengusaha tangguh yang sejak 2018 menahkodai UD Aqila, usaha penggilingan padi yang terletak di Dusun Makbar, Desa Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Lahir pada 14 April 1984 di tanah yang kini ia bangun menjadi pusat penggilingan modern, Yusran tidak serta-merta memulai dari nol.
Ia melanjutkan tongkat estafet usaha penggilingan padi dari orang tuanya.
Namun bukan hanya sekadar meneruskan, Yusran menghadirkan sentuhan manajerial dan inovatif yang menjadikan UD Aqila bertahan dan berkembang dalam tantangan zaman.
Motivasi awalnya sederhana namun menyentuh: ingin agar hasil panen keluarga dan petani lokal bisa terserap dengan baik.
Baca Juga: Viral! Wuling Almaz 'Ngebul' di Lampu Merah Jogja, Warga Khawatirkan Asap Putih Tebal
Sebab sebelumnya, saat musim panen tiba, banyak gabah yang tidak terolah akibat terbatasnya daya tampung dan distribusi.
Kini, dengan kapasitas penggilingan mencapai 4 ton per jam dan pengering gabah 90 ton, UD Aqila menjadi salah satu penggilingan terbesar dan paling aktif di wilayahnya.
Bahan baku utama gabah didapatkan dari para pengumpul lokal yang tersebar di berbagai desa di Bulukumba.
Bahkan, jangkauan bisnisnya sudah meluas ke kabupaten tetangga seperti Gowa, Takalar, dan Jeneponto.
Hal ini menandakan besarnya kepercayaan dan jaringan kemitraan yang berhasil dibangun Yusran bersama timnya.