Sulawesinetwork.com – Demi memastikan setiap anggaran daerah tersalurkan tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba menggelar Rapat Mitra Komisi penting.
Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, 1 Juli 2025, di Ruang Rapat Komisi II DPRD Bulukumba.
Fokus utama rapat adalah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024.
Tak hanya itu, Komisi II juga melakukan Monitoring dan Evaluasi APBD Tahun Anggaran 2025 Triwulan II, sebuah langkah proaktif untuk memastikan program-program berjalan sesuai rencana.
Rapat strategis ini dipimpin oleh Ketua Komisi II, Muhdar Reha (Fraksi PKB), yang didampingi oleh Wakil Ketua Komisi II, Kaspul BJ, S.S (PKB).
Seluruh anggota Komisi II turut hadir, menunjukkan komitmen penuh terhadap fungsi pengawasan legislatif.
Baca Juga: Skandal Sritex Memanas: Kejagung Temukan Miliaran Rupiah dalam Plastik Disney di Rumah Bos!
Mereka adalah Efhi Wahyudi Masri (Gerindra), H. Safiuddin, S.Sos (PKS), Andi Narni Nurintan (NasDem), Jusman, S.E (Golkar), Dr. Supriadi, S.P., M.Si (PKS), H. Musa Lirpa (PDIP), dan Anhar Sakti (Hanura).
Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai realisasi anggaran, rapat ini turut mengundang mitra kerja vital Komisi II yang bersentuhan langsung dengan denyut perekonomian Bulukumba.
Perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan hadir untuk membahas perkembangan sektor pangan daerah. Kemudian, Dinas Perikanan memaparkan kinerja mereka dalam mengembangkan potensi kelautan.
Baca Juga: Empat Tahun Promedia Teknologi Indonesia: Bukan Sekadar Media, tapi Rumah bagi Keluarga Digital
Tak ketinggalan, Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Bulukumba menyampaikan laporan terkait pemberdayaan UMKM dan ketenagakerjaan.
Dialog langsung dengan dinas-dinas ini sangat krusial. Komisi II dapat meninjau secara mendalam realisasi program di lapangan, tantangan yang dihadapi, serta penyerapan anggaran pada sektor-sektor kunci ini.
