“Lewat Visi Wali Kota, persoalan-persoalan tersebut telah dikaji dan formulasi kebijakan dalam kerangka penyelesaian masalah telah berjalan. Hal ini dapat ditemukan dari berbagai pelayanan yang telah berjalan. Misalnya Parkir Liar, Wali Kota telah membentuk Satgas Pemberantasan Parkir Liar yang melibatkan TNI-Polri. Satgas ini akan melahirkan roadmap perparkiran dengan job desk jelas sesuai kewenangan instansi. Kata kuncinya, kolaborasi,” jelasnya.
Demikian pula penanganan anak jalanan atau manusia silver. Wali Kota Makassar terus berkomitmen untuk berkolaborasi dalam mengurangi maraknya anak jalanan.
Selain aksi penjangkauan (patroli), Wali Kota juga memberi arahan untuk menyiapkan Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) sebagai tempat rehabilitasi sosial bukan hanya anak jalanan, tetapi juga jenis PPKS lainnya.
Dengan adanya Liponsos, PPKS dapat diberi pelatihan keterampilan (life skill) sebagai bekal untuk masuk di dunia kerja dan hidup mandiri.
Dalam layanan kesehatan, Pemkot Makassar telah menerapkan Universal Health Coverage (UHC), yaitu suatu sistem di mana seluruh penduduk memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dengan kualitas memadai, dan tanpa terkendala biaya. Pengurusan KIS bahkan bisa dilakukan dalam waktu hanya sehari.
Baca Juga: Hamdan ATT Tutup Usia: Mengenang Jejak Emas Sang Legenda Dangdut Indonesia
Capaian dan Kebanggaan di Forum Dunia
“Dengan melihat berbagai program-program terbaru yang telah diluncurkan Bapak Wali Kota seperti Gratis Seragam Sekolah, Gratis Iuran Sampah, Gratis Pemasangan Instalasi Air Bersih, Pembangunan Stadion bertaraf Internasional, MULIA Berjasa (Berbagi Jaminan Sosial), Makassar Super Apps, Makassar Creative Hub, dan lainnya, maka Pak Wali Kota dapat berbangga diri memaparkan capaian dan program kerjanya di Forum Pemimpin Kota Dunia,” imbuh Syahrullah.
Menurut Syahrullah, kepemimpinan Munafri Arifuddin dalam memimpin Kota Makassar yang manusiawi bukan hanya sebuah tren, melainkan sebuah pergeseran transformasional dalam pola pikir kepemimpinan dan manajemen.
"Kepemimpinannya sangat manusiawi, sangat belas kasih, simpatik, kreatif, tangguh, inovatif, dan inspiratif. Oknum yang menantang Pak Wali Kota saya rasa hanya bunyi-bunyian tidak jelas. Kami juga melihat apa yang ia kerjakan untuk Kota Makassar. Forum ini akan menjadi kesempatan untuk memperkuat kerja sama internasional. Baiknya seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung visi Makassar Pak Wali. Kritik dan saran yang konstruktif akan terus menjadi bahan evaluasi untuk membangun Makassar yang lebih baik,” tutupnya.