Sulawesinetwork.com - Masyarakat Kabupaten Bulukumba dihebohkan dengan keributan diruang publik yang melibatkan istri anggota DPRD Bulukumba dari partai Hanura, Anhar Sakti.
Keributan itu yang mendapat ragam tanggapan dari masyarakat di media sosial (Medsos) direspon partai tempat Anhar Sakti bernaung, Partai Hanura.
Ketua Partai Hanura Bulukumba, Ikbal Zabir merasa malu dan prihatin atas kejadian yang melibatkan oknum kader partainya.
Baca Juga: Anindya Bakrie: Kadin Siap ‘All Out’ Dukung Kementan Bangun Sektor Pertanian dan Capai Swasembada Pangan
Ia mengaku jika partainya sudah kerap kali diterpa berbagai isu dengan melibatkan oknum anggota DPRD dari partai Hanura tersebut.
"Permintaan maaf kepada masyarakat Bulukumba, hari ini kita dipertontonkan lagi dengan adanya video beredar terkait anggota DPRD dari Hanura," ungkapnya.
"Sebagai ketua DPC Hanura Bulukumba. Tentu saya merasa malu dan prihatin. Sudah beberapa kali kita diterpa oleh isu-isu dengan oknum yang sama," keluh Ikbal melalui video klarifikasi terkait keributan di kawasan pasar ramadan di Kota Bulukumba.
Baca Juga: Gas Melon Rp87 Triliun 'Dibajak' Mafia? Menteri Bahlil Geram, Janji Subsidi Tepat Sasaran
Ikbal menegaskan jika partai siap menjatuhkan sanksi berat kepada Anhar Sakti yang saat ini sedang berproses di tingkat DPP Partai Hanura.
"Kami himbau kepada adinda Anhar Sakti untuk memperbaiki diri, menjaga kebesaran marwah partai, dan keluarga besar partai. Sanksi tidak main-main, ini sangat menjatuhkan dan ini mencederai partai," tutupnya diakhir video.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, isu perselingkuhan Anhar Sakti sudah beberapa kali terdengar hingga kini telah jadi rahasia umum ditengah masyarakat.
Baca Juga: Kediamannya Digeledah KPK Terkait Kasus Bank BJB, Ridwan Kamil Buka Suara
Anhar Sakti pernah di demo di kantor partainya, 17 Desember 2024 lalu. Aksi demonstrasi itu dipicu soal kasus dugaan perselingkuhan dirinya.
Saat itu, Kader Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) demo di depan kantor Partai DPD Hanura Sulawesi Selatan.
Mereka mendesak anggota DPRD Bulukumba, Anhar Sakti diberhentikan sebagai kader Hanura dan sebagai anggota dewan.
Baca Juga: Drama Sarapan Gratis Jakarta: Izin Sempat Ditarik, Pramono Anung Kini Siap 'Merapat' ke BGN!
Anhar Sakti dituding selingkuh dengan seorang pengusaha kuliner di Bulukumba. Pengunjuk rasa menyesalkan sikap anggota DPRD tersebut.
"Kami minta DPD Hanura Bulukumba, DPD Hanura Sulsel dan DPP agar mencopot Anhar Sakti termasuk sebagai anggota DPRD Bulukumba karena merusak citra partai dan sebagai anggota DPRD," kata Koordinator Aksi, Irfan Kurniawan.
"Seharusnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat bukan bertindak pada hal yang justru merusak nama baik DPRD dan Partai Hanura," Katanya.
Baca Juga: Heboh! Gudang Pemalsuan MinyaKita Omset Ratusan Juta Perbulan Ditemukan, 400 Bungkus Siap Edar Disita
Diberitakan sebelumnya, istri anggota DPRD Bulukumba Anhar Sakti, Riska Ramadhani akhirnya angkat bicara, membantah keras bahwa pertikaian tersebut ada hubungannya dengan sang suami.
Dalam pernyataannya, Riska menegaskan bahwa insiden itu tidak ada kaitannya dengan Anhar Sakti.
Ia mengatakan bahwa pertengkaran yang terjadi murni konflik pribadinya dengan E, bukan karena dugaan perselingkuhan seperti yang ramai diperbincangkan.
Baca Juga: Minyakita 'Disunat': Antara Kecurangan Produsen dan Tekanan Biaya Produksi
"Saya ingin menegaskan bahwa kejadian ini murni antara saya dan dia (E). Suami saya sama sekali tidak terlibat atau ada hubungannya dengan permasalahan ini," ujar Riska kepada media.
Riska mengungkapkan bahwa malam itu, ia dan suaminya tengah menikmati waktu bersama di salah satu tenant kuliner di RCC Bulukumba.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil, Saksi Kunci Kasus Korupsi Bank BJB Terungkap?
Hanya berselang 20 menit, E tiba-tiba muncul di tempat yang sama. Suasana pun berubah panas hingga akhirnya terjadi keributan yang menarik perhatian banyak orang.
"Saya bersama suami saya di sana, dan kejadian ini terjadi. Tapi kalau soal isu perselingkuhan, saya tegaskan itu tidak benar," lanjutnya. (*)
