"Alhamdulillah kita telah mengunjungi langsung SD Negeri 171 Loka. Kita bertemu dengan siswa, kepala sekolah dan guru-guru," kata Syahruni melalui rilis Humas Pemkab Bulukumba, Sabtu, (25/01).
Baca Juga: Momen Pecah Tawa Prabowo dan Anwar Ibrahim, Gara-gara Pajangan Mobil F1
"Kita tadi meminta informasi seperti apa kejadian sebenarnya. Pihak sekolah bilang kalau tidak ada telur busuk. Tetapi ada salah satu siswa yang alergi telur. Dia (siswa) itu makan, akhirnya muntah-muntah," Tambahnya.
"Siswa yang bersangkutan juga mengaku bahwa ia alergi telur," pungkas Ketua DPC Gerindra Bulukumba itu.
Sementara Kabid Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad menyatakan bahwa setelah mendapat informasi dari pihak penyedia dan pihak sekolah, telur basi yang dimaksud tidak benar.
Ia bahkan menyayangkan pihak guru yang langsung menghubungi media atas kejadian tersebut, sebelum mendapatkan pemeriksaan dari Dinas Kesehatan.
Menurut Andi Ullah, ketika ada masalah terkait MBG, seharusnya dilaporkan dulu ke pihak terkait Dinas Kesehatan dan Badan Gizi untuk diperiksa dan dievaluasi. Bukan langsung memanggil media untuk dipublis, akhirnya menjadi heboh," jelasnya.
"Buktinya, para siswa tersebut baik baik saja. Tidak ada siswa yang dilarikan ke rumah sakit setelah mengkonsumsi itu makanan," tambahnya.
Sebelumnya, Dinkes Bulukumba melalui Kabid Kesmas Hj Wahida membenarkan jika keluhan telur tidak layak konsumsi kerap dikeluhkan sejumlah siswa diberbagai sekolah namun tidak ditindaklanjuti.
"Laporan seperti ini sudah sering namun tidak ditindaklanjuti," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Bulukumba, Hj Wahida.
"Laporan soal telur busuk dan pisang busuk itu sudah jadi laporan rutin," sambungnya dilansir dari video penjelasan pasca kejadian siswa muntah di SD 171 Loka Bulukumba, Jumat, (25/01).
Hj Wahida menerangkan jika pihaknya sempat melakukan komunikasi dengan SPPG yang menjadi pihak penyediah makanan bergizi untuk siswa agar komunikasi dapat dibangun.