Sulawesinetwork.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat di Kabupaten Bulukumba beberapa waktu belakangan ini.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran di masyarakat Bulukumba karena angka kasusnya yang tinggi.
Memasuki awal 2024 hingga Maret 2024, tercatat sebanyak 130 kasus DBD tersebar di seluruh desa dan kelurahan di wilayah Bulukumba.
Baca Juga: PKB Dorong Kader di Pilkada Bulukumba, Gerindra Tetap Bersama Andi Muchtar Ali Yusuf
Itu dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 1,3%. Data ini disampaikan oleh Etty Susanty, SKM, Pengelola Program DBD di Dinas Kesehatan Bulukumba.
Petugas dari setiap Puskesmas juga telah melakukan edukasi massif di masyarakat, baik melalui penyuluhan kelompok maupun secara mobile.
Namun, perubahan cuaca dan tingginya intensitas hujan di beberapa daerah menjadi faktor peningkatan kasus DBD.
Baca Juga: Andi Soraya Serap Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Gantarang-Kindang, Beri Perhatian Pelayanan Dasar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, dr. Amrullah, menyatakan bahwa pihaknya menerima banyak laporan dan permintaan fogging.
Meskipun demikian, ia menekankan bahwa fogging bukanlah solusi utama. Namun yang lebih penting lagi adalah menerapkan perilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
Fogging pun dilakukan di beberapa fokus wilayah Desa Barombong, Kecamatan Gantarang, dengan dukungan Kepala Desa setempat, Jumat 8 Maret 2024.
Baca Juga: Fahidin HDK Gelar Reses di Ujungbulu, Serap Aspirasi untuk Dibawa Perjuangkan
Etty Susanty menambahkan bahwa fogging ini akan membunuh nyamuk dewasa di luar rumah, namun tidak efektif untuk membunuh jentik nyamuk.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan berkelanjutan setidaknya seminggu sekali di rumah dan lingkungan masing-masing.