Sulawesinetwork.com - Dunia perfilman Indonesia dikejutkan dengan kabar penunjukan Riefian Fajarsyah, yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).
Keputusan ini sontak memicu perdebatan hangat di kalangan warganet dan pelaku industri kreatif.
PFN, sebagai BUMN yang memiliki peran penting dalam sejarah perfilman Indonesia, kini berada di bawah kepemimpinan seorang musisi yang juga memiliki latar belakang di dunia politik dan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Asap Hitam Membubung di Stasiun Tugu: Tiga Gerbong Kereta Ludes Terbakar
Pertanyaan pun muncul: apakah ini langkah berani yang visioner, atau keputusan yang terlalu berisiko?
Ifan Seventeen, yang dikenal sebagai vokalis band Seventeen, bukanlah sosok asing di dunia hiburan. Namun, penunjukannya sebagai Dirut PFN menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, rekam jejaknya di dunia perfilman masih terbilang minim.
Namun, di balik citranya sebagai musisi, Ifan memiliki pengalaman yang cukup beragam.
Baca Juga: THR untuk Ojol dan Kurir Online: Memastikan Kesejahteraan di Era Digital
Ia pernah terjun ke dunia politik, mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, dan aktif di organisasi ekonomi kreatif Gekrafs.
Kedekatannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto juga menjadi sorotan, terutama setelah kolaborasi mereka dalam sebuah lagu bertema perjuangan.
Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN menuai pro dan kontra. Sebagian pihak mempertanyakan kapasitasnya dalam memimpin perusahaan sebesar PFN, mengingat pengalamannya di dunia perfilman yang belum teruji.
Baca Juga: HMI Bulukumba dan Sat Intelkam Polres Berbagi Kebaikan di Bulan Ramadan
Namun, ada pula yang melihatnya sebagai langkah strategis untuk membawa angin segar bagi PFN.
"Ini kejutan besar, tapi saya percaya Ifan punya potensi untuk membawa PFN lebih maju. Dia punya jaringan luas di dunia hiburan dan politik, yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan industri perfilman," ujar seorang pelaku industri film yang enggan disebutkan namanya.