“Di situ saat saya balik, perekonomian saya juga nggak kayak dulu gitu, penuh penyesalan,” imbuhnya, menggambarkan bagaimana penyesalan itu datang berlipat ganda, bukan hanya tentang waktu bersama ibu, tetapi juga tentang kondisi kehidupannya saat itu.
Kisah Isa Bajaj ini sempat kembali mencuat ke permukaan saat ia menceritakan pengalaman mendapat tumpangan private jet dari Raffi Ahmad.
Momen itu terjadi ketika Isa kehabisan tiket pesawat untuk segera pulang ke Jakarta dari Lombok, NTB, karena ayah mertuanya meninggal dunia.
Kisah Isa Bajaj adalah pengingat betapa berharganya waktu dan kebersamaan dengan orang tua.
Sebuah penyesalan yang mungkin dirasakan banyak anak, namun seringkali baru disadari setelah semuanya terlambat.(*)