Terungkap! Kisah Pilu di Balik Lagu 'Aku Pasti Kembali': Luapan Kerinduan Maia Estianty untuk Al, El, Dul

photo author
- Senin, 14 Juli 2025 | 09:00 WIB
Artis Maia Estianty bersama ketiga anaknya, Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani (Instagram.com/@maiaestiantyreal)
Artis Maia Estianty bersama ketiga anaknya, Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani (Instagram.com/@maiaestiantyreal)

Sulawesinetwork.com – Di balik gemerlap panggung dan kesuksesan seorang Maia Estianty, tersimpan sebuah kisah haru yang baru-baru ini terkuak.

Lagu legendaris 'Aku Pasti Kembali', yang selama ini menggetarkan hati para penggemar, ternyata adalah sebuah untaian kerinduan mendalam seorang ibu kepada ketiga putranya, Al, El, dan Dul.

Makna tersembunyi lagu ini pernah dibahas dalam salah satu episode YouTube MAIA ALELDUL TV yang diunggah pada Maret 2022.

Baca Juga: Thompo Elias Siap Geber Sirkuit Titik Nol Bira di Yamaha Cup Race Seri 2 dengan Tim Baru yang Solid!

Dalam video bertajuk "Kisah Sedih di Balik Lagu 'Aku Pasti Kembali' untuk Al, El, Dul," Maia berbagi cerita saat tampil bersama El Rumi dan Dul Jaelani di sebuah acara televisi.

Momen haru itu bermula ketika Maia bersenandung lirih lirik "Aku hanya pergi tuk sementara, bukan tuk meninggalkanmu selamanya."

Candaan El Rumi yang mendengarnya sejenak mencairkan suasana, namun pertanyaan mendalam dari Dul Jaelani kemudian mengubah segalanya.

Baca Juga: Ikke Nurjanah Siap Duduk Bersama Aldi Bragi di Pernikahan Putri Semata Wayangnya: Demi Kebahagiaan Dira!

"Itu kalau boleh tahu, kan lagunya dalem banget ya, itu lagunya sebenarnya buat siapa?" tanya Dul penasaran.

Pertanyaan itu membuka kembali kenangan lama bagi Maia. Ia berkisah bahwa lagu tersebut tercipta pada tahun 2002, saat dirinya sedang dalam perjalanan tur musik bersama grup Ratu.

Di dalam kereta api, Maia menyaksikan pemandangan mengharukan: sepasang orang tua memeluk anak mereka sambil menangis di peron stasiun.

Baca Juga: Angin Segar dari Washington: Tarif Trump 32% untuk Indonesia Ditunda, Negosiasi Berlanjut!

"Bunda lihat mereka pelukan sambil menangis. Dalam hati aku mikir, mereka lagi bilang apa ya? Mungkin ‘jangan nakal ya’, begitu lah kurang lebih," tutur Maia, mengenang momen yang menyentuh hatinya.

Kenangan itu terasa begitu personal karena saat itu Maia juga harus sering meninggalkan ketiga putranya demi memenuhi jadwal manggung yang padat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X