Faizal menekankan bahwa semua adegan tersebut telah disesuaikan dengan cermat untuk tetap menghormati hukum syariah yang berlaku di Malaysia.
"Saya menghormatinya [Eirma] dan apa yang dia tunjukkan terinspirasi dari kejadian nyata," ujar Faizal, menunjukkan kepercayaan pada visi sang sutradara.
Tantangan lain yang dihadapi Faizal dalam memerankan Walid adalah kebutuhan untuk menghafal banyak ayat Al-Qur’an dan monolog panjang.
Meskipun demikian, ia mengaku tidak merasa terbebani, melainkan tertantang secara profesional.
"Alhamdulillah ini hanya akting," ujarnya dengan nada lega. "Sebelum bikin cerita ini, saya sudah bayangkan kalau ini bakal kayak seperti ini (viral), apalagi adegan-adegan yang kami lakoni. Memang bakal viral, tapi viral yang sehat."
Sebagai wujud profesionalisme, Faizal juga sepenuhnya mengikuti arahan teknis dari kru produksi.
Hal ini termasuk penggunaan jenggot palsu dan teknik pengambilan gambar yang disesuaikan sedemikian rupa agar tetap berada dalam batas-batas etika dan agama, menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan peran yang kuat namun tetap bertanggung jawab.(*)