Sulawesinetwork.com - Industri musik Indonesia kembali bergejolak!
Bukan soal lagu baru atau konser akbar, kali ini panggungnya adalah perseteruan sengit antara dua ikon musik Tanah Air, Ahmad Dhani dan Ariel NOAH.
Isu hak cipta dan royalti lagu menjadi bara api yang memanaskan suasana.
Baca Juga: Kasat Reskrim Polres Bulukumba Berganti: Estafet Kepemimpinan Demi Keamanan Lebih Baik
Semuanya bermula dari perbedaan pandangan mengenai sistem pembayaran royalti.
Ahmad Dhani, dengan lantang, menyuarakan dukungannya terhadap sistem direct license, di mana pencipta lagu dapat langsung memberikan izin penggunaan karya mereka.
Menurutnya, sistem Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang berlaku saat ini masih jauh dari kata ideal dan merugikan para komposer.
Baca Juga: Pelajaran Pahit dari Mpok Atiek: Waspadai Bahaya Manisnya Buka Puasa!
"10 tahun komposer ‘terlantar’ tidak mendapatkan hak ekonominya. FESMI - PAPPRI tidak peduli. Untung Hakim Pengadilan Niaga yang peduli," tulis Dhani dalam salah satu unggahannya di media sosial.
Di sisi lain, Ariel NOAH, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Vibrasi Suara Indonesia (VISI), berpendapat sebaliknya.
Ia meyakini bahwa LMK masih menjadi solusi terbaik, meski perlu adanya perbaikan di sana-sini.
Baca Juga: Pesta Manis Buber Berujung Petaka, Mpok Atiek Dilarikan ke Rumah Sakit!
Perbedaan pendapat ini pun merembet ke ranah pribadi. Ahmad Dhani tak segan melontarkan kritik pedas kepada Ariel, menyebutnya egois dan hanya memikirkan kepentingan sendiri sebagai penyanyi.
"Ariel itu artinya dia hanya memikirkan diri sendiri. Dia memang tidak tercipta memikirkan orang lain," ujar Ahmad Dhani.
