Namun, tim medis dengan sigap menangani kondisi tersebut.
"Mama sempat sesak napas, tapi alhamdulillah, berkat doa semua orang, mama cuma sehari semalam di sana, lalu dipindah ke ruang rawat inap," tutur Mirah.
Baca Juga: Program 'TNI Mendidik': Tentara Masuk Sekolah, Siapkan Generasi Tangguh
Kondisi Mpok Atiek kini berangsur membaik, meskipun masih dalam pengawasan dokter.
"Alhamdulillah, kondisinya sudah jauh lebih baik. Tapi tetap harus dipasang alat-alat," kata Mirah.
Awalnya, Mpok Atiek ingin segera pulang, tetapi dokter melarangnya. "Jangan pulang dulu ya," kata dokter.
Baca Juga: Joey Pelupessy Siap Jadi 'Kepingan Baru' Timnas Indonesia Lawan Bahrain, Incar Kemenangan di GBK!
Namun, Mpok Atiek tetap mencoba merayu dokter. "Saya bilang, 'Izin pulang ya, Dok'. Dokter bilang, 'Gula darah sudah tinggi, demam juga, masih mau pulang?'" ujarnya.
Mpok Atiek mengakui bahwa pola makan yang tidak terkontrol selama Ramadan menjadi penyebab utama kondisinya memburuk.
"Gara-gara bukber terus, sampai lupa jaga makan. Lima hari bukber, kepala oleng, batuk parah, iga sakit, meriang. Akhirnya, nggak kuat," ungkapnya.
Baca Juga: Duel Sengit 5G: Nokia N75 Max vs Samsung Galaxy A36, Siapa yang Lebih Unggul?
Setelah enam hari dirawat, Mpok Atiek akhirnya diperbolehkan pulang. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga baginya untuk lebih menjaga kesehatan, terutama di usianya yang sudah 69 tahun. "Harus lebih ingat umur," pesannya.
Kini, Mpok Atiek berjanji akan lebih berhati-hati dalam memilih makanan demi menjaga kesehatannya.
Kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga kesehatan, terutama saat berpuasa dan menghadiri acara buka bersama.(*)
