Setelah mendapatkan laporan dari Putri Candrawathi tersebut, Ferdy Sambo langsung naik pitam.
Jenderal bintang dua ini kemudian meminta agar Bharada E dan Kuat Ma'aruf alias Om Kuat memanggil Brigadir J.
Ferdy Sambo lalu turun ke lantai satu tepat dimana tempat eksekusi Brigadir J.
Setelah itu Ferdy Sambo marah dan berkata-kata tentang sesuatu mengenai istrinya.
Tak berselang lama, Ferdy Sambo meminta agar Bharada E menembak Brigadir J.
Aksi Bharada E ini dilihat langsung oleh Om Kuat dan Ferdy Sambo yang berdiri di belakang Bharada E.
"Jadi Om Kuat ini menyaksikan semuanya," kata Choirul Anam dikutip dari YouTube Beda Enggak.
Setelah Bharada E menembak Brigadir J, Ferdy Sambo kemudian melakukan skenarionya dengan menembak beberapa dinding.
Hal ini agar terlihat jika memang sempat terjadi baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Sebagai informasi, Foto jenazah Brigadir J yang tewas ditembak dan tergeletak dilantai rumah Ferdy Sambo langsung jadi pembicaraan publik.
Dengan memakai baju putih, Brigadir J nampak tergeletak dibawah tangga dan berlumuran darah.
Foto jenazah Brigadir J ini pertama kali ditampilkan oleh Komnas HAM.
Dalam penuturan Komnas HAM, terungkap bagaimana Ferdy Sambo memperlakukan Brigadir J pasca ditembak.
Bahkan, tubuh Brigadir J ternyata dibiarkan tergelat sekitar 1 jam setelah tewas dibunuh menggunakan sejata api di rumah dinas Ferdy Sambo.
Komnas HAM menunjukkan foto jenazah Brigadir J yang tampak terlungkup didekat kamar mandi bawah tangga.