Alasan Negara Terapkan Tarif
Berdasarkan laporan Investopedia, pemerintah di berbagai negara memiliki berbagai alasan untuk menerapkan tarif atau hambatan perdagangan. Salah satunya, adalah melindungi lapangan kerja dalam negeri.
"Kemungkinan meningkatnya persaingan dari barang impor bisa mengancam industri domestik. Jika perusahaan lokal tertekan, mereka bisa memutuskan merumahkan pekerja atau memindahkan produksi ke luar negeri," ungkap laporan itu.
Baca Juga: Kunker Komisi II DPR RI: Pemprov Sulsel dan DPR Bahas Penguatan BUMD untuk Tingkatkan PAD
Selain itu, tarif juga bisa diterapkan demi melindungi konsumen. Misalnya, sebuah negara dapat mengenakan tarif pada daging sapi impor jika dianggap berisiko membawa penyakit yang membahayakan kesehatan masyarakat.
Alasan lain adalah untuk mendukung industri baru atau infant industry. Strategi ini pernah banyak dipakai negara berkembang dengan menerapkan tarif pada produk impor agar pasar dalam negeri terbuka bagi produk lokal.
"Langkah tersebut membantu menurunkan pengangguran dan mendorong transisi dari sektor pertanian ke industri manufaktur.
Baca Juga: Dorong Kontribusi PAD, Wakil Bupati Barru Hadiri Kunjungan Komisi II DPR RI Bahas Peran BUMD
Namun, strategi proteksi ini tak lepas dari kritik. Industri yang dilindungi tanpa persaingan berpotensi menghasilkan produk berkualitas rendah. Selain itu, subsidi yang terus-menerus justru bisa membebani pertumbuhan ekonomi.
"Tarif juga kerap dipakai untuk melindungi kepentingan strategis, seperti industri pertahanan. Negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat dikenal sangat protektif terhadap sektor yang berkaitan dengan keamanan nasional," tutup Investopedia dalam laporannya. (*)