Video insiden ini langsung meledak di media sosial dan mengundang berbagai reaksi.
Mayoritas warganet menunjukkan rasa simpati yang mendalam terhadap guru tersebut, sekaligus melayangkan kritik keras terhadap sikap wali murid yang dinilai terlalu berlebihan dan tidak proporsional.
Baca Juga: Andi Ina Kartika: Muswil IPHI Sulsel Harus Jadi Momentum Ukhuwah, Bukan Perpecahan
Dukungan pun tak hanya datang dalam bentuk komentar. Beberapa netizen mulai menunjukkan solidaritas yang nyata, bahkan menyerukan penggalangan dana.
"Open donasi yok," tulis akun @di****m di kolom komentar, pada Kamis, 17 Juli 2025, yang langsung diamini oleh ratusan pengguna lainnya.
Seruan ini menunjukkan bagaimana publik merasa empati dan ingin membantu meringankan beban sang guru.
Baca Juga: Drama Transfer Nathan Tjoe: Gagal ke Denmark, Kini Statusnya 'Galau' di Eropa!
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun pemerintah setempat terkait kejadian yang memicu polemik ini.
Namun, mata publik terus tertuju pada nasib sang guru madrasah, yang banyak dianggap hanya mencoba mendisiplinkan muridnya, namun harus menanggung konsekuensi yang begitu berat.
Kisah ini menjadi cerminan pahit bagaimana batasan antara pendisiplinan dan dugaan kekerasan bisa menjadi sangat tipis, dengan dampak yang menghancurkan bagi para pahlawan tanpa tanda jasa di dunia pendidikan.(*)
