Sulawesinetwork.com - Filsuf Jerman Johann Wolfgang von Goethe pernah berujar, “Untuk apa hidupku jika aku tidak berguna untuk orang lain.”
Kalimat itu seolah menjadi kompas hidup bagi Haji Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang lebih dikenal dengan Haji Isam, pengusaha visioner dan dermawan asal Kalimantan Selatan.
Haji Isam dikenal luas bukan hanya karena kekayaannya, tetapi karena kemurahan hatinya dalam membantu sesama.
Baca Juga: 7 Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia, Nomor 4 Bikin Kaget!
Fasilitas umum, rumah ibadah, hingga sekolah berdiri megah atas kontribusinya.
Tak tanggung-tanggung, pada tahun 2023 saja, ia memberangkatkan 800 orang untuk umrah dan menyumbangkan Rp250 miliar per tahun untuk zakat dan sedekah.
Filantropis Sejati, Bukan Oportunis
Tak seperti pengusaha dunia lain yang mengejar posisi strategis lewat kekayaan, Haji Isam mendedikasikan hartanya tanpa pamrih.
Sementara miliarder seperti Elon Musk rela menggelontorkan dana untuk kepentingan politik, Haji Isam memilih jalan sunyi membangun negeri dengan prinsip “nothing to lose.”
Hal ini terbukti lewat keterlibatannya dalam proyek cetak sawah 1 juta hektare di Merauke, Papua Selatan, atas kepercayaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Haji Isam menegaskan, ia tidak memikirkan untung rugi, melainkan bagaimana menciptakan lapangan kerja dan kemandirian pangan nasional.
Baca Juga: Dari Nol Jadi Miliarder! Ini Daftar 10 Raja Properti Yang Kuasai Indonesia
Eksekusi Besar-besaran: Dari Ekskavator Hingga Kapal Pesiar