ragam

AKBP Andi Erma Suryono Turut Disambut Angngaru’, Tradasi Ungkapan Sumpah Setia Kepada Pemimpin Besar

Senin, 8 Januari 2024 | 09:59 WIB
Kapolres Bulukumba, AKBP Andi Erma Suryono disambut tradisi Angngaru’.

Sulawesinetwor.com - Kapolres Bulukumba Andi Erma Suryono disambut upacara penyambutan saat pertama kali menginjakan kaki di Mapolres Bulukumba, Minggu, 7 Januari 2023.

Selain tradisi Pedang Pora, AKBP Andi Erma Suryono juga disambut dengan tadisi Angngaru' yang memiliki arti dan maksud yang bermakna.

Tradisi Angngaru’ yang terun temurun menjadi budaya leluhur bagi suku bugis makassar, sangatlah kental pada masanya.

Baca Juga: Kinerja ASN 2023 Dievaluasi, Dalam Waktu Dekat Diumumkan Bupati Bulukumba

Angngaru ini biasanya dilakukan pada saat penyambutan tamu dan pesta adat seperti pernikahan dan pesta adat lainnya yang bersifat ceremoni.

Angngaru berasal dari kata dasar aru, yang artinya adalah sumpah. Jika diartikan, angngaru merupakan ikrar yang diucapkan orang – orang Gowa pada jaman dulu.

Tradisi ini biasanya diucapkan oleh abdi raja kepada rajanya, atau sebaliknya, oleh raja kepada rakyatnya.

Baca Juga: Ternyata Begini Sejarah Pedang Pora, Tradisi yang Digunakan Sambut AKBP Andi Erma Suryono Sebagai Kapolres Bulukumba

Sebagai syair tua yang didalamnya terdapat makna filosofi diantaranya prinsip kesungguhan, kerelaan, keihklasan, patriotisme, pantang menyerah, dan pengabdi yang dapat dipercaya.

Serta amanah pada tanggungjawab dalam setiap gubahan syairnya. Aru’ juga diyakini mengandung nilai spiritual, dalam artian Aru’ harus diungkapkan dan dilaksanakan dengan jiwa yang sungguh-sungguh.

Syair Angngaru’ merupakan suatu susunan sastra dalam bahasa Makassar, yang diisi dengan kalimat-kalimat sumpah setia yang penuh keberanian, diucapkan oleh salah seorang tobarani di hadapan Raja.

Baca Juga: Dicekoki Miras oleh Temannya, Gadis 13 Tahun di Gorotalo Jadi Korban Pemerkosaan

Selain itu, sebagai ritual menyampaiakan simbol jaminan keselamatan dan kenyamanan selama sang tamu yang disambut selama mengunjungi dan berada di tempat tertentu.

Selain itu, tradisi pada jaman dahulu, dilakukan sebelum prajurit berangkat ke medan perang. Para prajurit terlebih dahulu harus mengucapkan sumpah aru (sumpah setia) di depan sombayya.

Halaman:

Tags

Terkini