Fenomena Joki Strava: Demi Pencitraan di Medsos, Ada yang Bayar Pelari Pengganti

photo author
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 09:45 WIB
Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos (Jpp)
Fenomena Joki Strava di Indonesia: Saat Orang Rela Bayar Pelari demi Pencitraan di Medsos (Jpp)

Sulawesinetwork.com - Dunia olahraga lari sedang diguncang fenomena unik sekaligus kontroversial ditengah masyarakat.

Di platform pelacak aktivitas olahraga Strava, muncul tren baru di mana pengguna rela membayar orang lain untuk berlari atas nama mereka hanya demi memamerkan catatan waktu dan jarak tempuh yang mengesankan di media sosial.

Padahal, Strava dikenal sebagai aplikasi favorit pelari untuk memantau progres latihan, mencatat rekor pribadi, hingga bersaing di papan peringkat komunitas. Namun kini, semangat sportivitas itu mulai tergerus oleh budaya pencitraan digital.

Baca Juga: DPRD Bulukumba Siapkan Agenda Paripurna Pidato Kenegaraan, Rapat Bamus Putuskan Perubahan Jadwal

Fenomena ini dijuluki strava jockey atau joki strava istilah untuk seseorang yang disewa guna menyelesaikan rute atau lomba menggantikan pemilik akun asli.

Hasil lari tersebut kemudian diunggah seolah-olah dilakukan oleh sang pemilik akun, tanpa mereka harus berkeringat sedikit pun.

"Sayangnya, pengaruh media sosial membuat sebagian orang mencari jalan pintas untuk terlihat hebat di mata publik," tulis The Running Week dalam laporannya, Selasa (12/8/2025).

Baca Juga: Pengambilalihan Tanah Rakyat yang Nganggur Cuma Bercanda, Menteri ATR Minta Maaf

Tekanan untuk Tampil Prima di Dunia Digital

Bagi sebagian orang yang sibuk, cedera, atau kehilangan motivasi, menyewa joki strava dianggap solusi cepat untuk tetap eksis. Terlebih, perlombaan virtual dan tantangan online sering menawarkan hadiah atau pengakuan publik.

Namun, tren ini memunculkan pertanyaan etis. Lari adalah olahraga yang menjunjung kerja keras dan pencapaian pribadi. Memalsukan capaian berarti merusak esensi olahraga dan menurunkan keadilan kompetisi di Strava.

Baca Juga: Politikus Golkar Ini Akui Sulit Dapat Uang Halal sebagai Anggota DPR

Kisah Nyata dari Indonesia

Fenomena ini juga sudah merambah Indonesia. Salah satu contohnya datang dari seorang remaja 17 tahun berinisial S, pemilik akun Strava @Satzzyy. Ia mematok tarif:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X