Asal usul perayaan tahun baru ditetapkan pada 1 Januari tak lepas kaitannya dengan pengembangan penanggalan bangsa Romawi kuno. Tak luput pula peran dari sosok Julius Caesar.
Kala itu, pendiri Roma bernama Romulus masih menerapkan penanggalan Masehi terdiri dari 10 bulan dan 304 hari. Lalu pada abad ke-8 SM, Numa Pompilius menambahkan dua bulan dalam penanggalan kalender Romawi, yakni Januarius dan Februarius.
Baca Juga: Merayakan Tahun Baru di Kota Makassar, Ini Beberapa Spot Yang Dapat Kamu Kunjungi
Selanjutnya Julius Caesar berkonsultasi dengan ahli astronomi dan matematika untuk menyempurnakan penanggalan Masehi tersebut. Ia menamai bulan pertama kalender Romawi dengan nama Janus, yang berasal dari nama dewa Romawi yang memiliki dua muka untuk memandang ke depan dan belakang.
Penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru itu dilakukan sebagai penghormatan kepada dewa Janus, dewa permulaan Romawi. Kala itu, bangsa Romawi memperingati tahun baru dengan berbagai pengorbanan kepada Janus, bertukar hadiah, mendekorasi rumah, dan mengunjungi beberapa pesta.
Pada masa abad pertengahan, Kekuasaan Kekristenan di Eropa memberi makna religius di sekitar pergantian tahun seperti tanggal 25 Desember sebagai Hari Natal dan antara 22 dan 25 Maret sebagai perayaan Paskah.
Lebih lanjut, penetapan 1 Januari sebagai tahun baru pertama kali dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Hingga kini pada tanggal 1 Januari dirayakan sebagai awal tahun baru oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Perayaannya Tahun Baru di Seluruh Dunia
Asal usul perayaan tahun baru masehi dari masa ke masa di banyak negara dimulai pada malam hari tanggal 31 Desember (malam tahun baru) dan berlanjut hingga dini hari tanggal 1 Januari. Tradisi perayaan tahun baru masa kini biasa dimeriahkan dengan berbagai pesta hingga pertunjukan kembang api.
Berikut ini berbagai tradisi perayaan tahun baru di berbagai tempat:
Spanyol
Di Spanyol dan beberapa negara berbahasa Spanyol lainnya, masyarakat merayakan tahun baru dengan memakan selusin buah anggur. Buah anggur tersebut melambangkan harapan mereka untuk 1 tahun yang akan datang.
Kuba, Austria, Hongaria dan Portugal
Di sejumlah negara ini, masyarakat merayakan tahun baru dengan menyantap babi. Mereka menganggap babi mewakili kemajuan dan kemakmuran.