Miris! Banyak Siswa Masih Menyontek, Mendikdasmen Bakal Ubah Orientasi Pendidikan

photo author
- Jumat, 25 April 2025 | 14:08 WIB
Mendikdasmen Abdul Mu'ti  akan ubah orientasi pendidikan.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti akan ubah orientasi pendidikan.

Sulawesinetwork.com - Kabar memprihatinkan datang dari dunia pendidikan Tanah Air. Survei Penilaian Integritas (SPI) mengungkap fakta mencengangkan: praktik menyontek masih menjadi "budaya" yang mengakar kuat di kalangan pelajar, baik di sekolah maupun perguruan tinggi.

Menyikapi temuan ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan kesiapannya untuk melakukan perubahan fundamental dalam sistem dan pendekatan pembelajaran.

"Terkait dengan masih tingginya angka menyontek itu atau kebiasaan menyontek, kami akan berusaha memperbaiki sistem dan pendekatan pembelajaran, dan juga orientasi pendidikan," tegas Mu'ti, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga: Gemuruh Bulutangkis di Makassar! 121 Klub dari 23 Provinsi Siap Tempur di WONDR Sirnas B

Lebih lanjut, Mu'ti menjelaskan bahwa Kemendikdasmen akan menggeser fokus orientasi pendidikan. Bukan lagi semata-mata mengejar nilai dan skor tinggi, melainkan lebih menekankan pada penguatan pendidikan nilai dan karakter sejak dini. Langkah ini bahkan sudah mulai diimplementasikan dalam pelatihan guru.

"Ini yang sudah mulai kami terapkan di dalam pelatihan guru, sudah mulai kami masukkan aspek penguatan pendidikan nilai dan juga bimbingan konseling bagi para murid," ujarnya.

Salah satu perubahan konkret yang akan segera diterapkan adalah pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada tahun ajaran 2025/2026.

Baca Juga: Ironi Hukum! Penggugat Ijazah Jokowi Tersandung Kasus Pemalsuan Surat, Drama Pengadilan Solo Makin Memanas

Menurut Mu'ti, pendekatan ini akan fokus pada proses penemuan makna dalam setiap materi pelajaran.

Tujuannya adalah agar apa yang dipelajari siswa tidak hanya sekadar pengetahuan (knowing), tetapi jugaInternalized dan tercermin dalam perilaku (behaving).

“Karena itu, Kemendikdasmen berusaha untuk memperbaiki bagaimana agar pembelajaran tidak sekedar menjadi proses transfer of knowledge yang menekankan pada aspek knowing," jelas Mu'ti.

Baca Juga: Drama Cinta Segitiga Makin Panas! Suami Lisa Mariana Ternyata Punya 'Riwayat' dengan Pria yang Mengaku Ayah Anaknya

Temuan SPI Pendidikan memang sangat mengkhawatirkan. Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, mengungkapkan data yang mencengangkan: 78 persen sekolah dan 98 persen kampus masih ditemukan kasus menyontek.

Tak hanya itu, praktik plagiarisme juga masih marak terjadi di perguruan tinggi (43 persen) bahkan di kalangan guru/dosen (6 persen).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

20 PTS Terbaik Versi Webometrics 2025

Rabu, 6 Agustus 2025 | 09:50 WIB
X